Para ilmuwan sedang memeriksa apakah perubahan iklim menjadi pemicu bencana, dan apa artinya bagi masa depan.
Badai yang terjadi begitu hebat, disusul dengan curah hujan yang menggenangi sungai, kemudian meluap dan menghanyutkan rumah dan mobil serta memicu tanah longsor besar-besaran.
Mengutip Sciencemag.org, para peneliti baru saja mulai mengungkap jaringan kompleks faktor iklim, hidrologis, dan sosial yang berkontribusi terhadap bencana tersebut.
Tetapi mereka sudah memiliki beberapa dugaan, termasuk pemanasan global yang dapat meningkatkan badai hujan dan bencana Eropa yang fokus pada sungai-sungai besar, daripada anak-anak sungai bervolume rendah yang paling parah terkena badai.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah memperingatkan perubahan iklim akan berpengaruh pada curah hujan dan banjir.
Sebelumnya, banjir sudah menempati peringkat bahaya alam paling merusak di Eropa Utara. Peristiwa banjir yang mematikan pada tahun 2002. Kemudian pekan lalu, kecepatan dan intensitas banjir di Jerman—terutama di kota-kota yang terletak di dekat anak sungai yang lebih kecil, sangat mengejutkan bagi sebagian besar orang.
Banjir, mengutip Reuters.com, telah menjungkirbalikkan kehidupan di China dan Jerman. Hal ini mengingatkan kita bahwa perubahan iklim membuat cuaca lebih ekstrem di seluruh dunia.
Komentar tentang post