Apalagi kegiatan lainnya di Ditjen Perikanan Tangkap untuk mendukung pilar kedaulatan? Bagaimana dengan kerjasama internasional? Bagaimana dengan produksi tuna kita?
DJPT: Indonesia terus berperan aktif dalam organisasi perikanan regional (RFMO) seperti IOTC (Indian Ocean Tuna Commission), CCSBT (Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna), WCPFC (Western Central Pacific Fisheries Commission) dan IATTC (Inter-Atlantic Tropical Tuna Commission) untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam pemanfaatan secara berkelanjutan dari sumber daya ikan yang beruaya jauh seperti tuna, tongkol, dan cakalang (TTC).
Selama 5 tahun terakhir (2014-2018) rata-rata produksi tuna Indonesia secara keseluruhan mencapai 689.513 ton. Indonesia juga berhasil terus mempertahankan posisinya sebagai penghasil tuna terbesar di Dunia.
Dari Sisi Kinerja Ekspor TTC Indonesia pada Periode 2015-2018 meningkat rata-rata 7,25 persen per tahun. Bahkan Nilai ekspor TTC tahun 2018 sudah di atas nilai ekspor TTC tahun 2014 sebesar 3,10 persen.
Peningkatan nilai, ekspor tuna ini dipicu oleh komoditas ekspor tuna olahan, terutama komoditas tuna filet 28,16 persen per tahun dengan harga rata-rata 7,15 dollar AS per kilogram dibandingkan dengan produk tuna lainnya, seperti segar (4,40 dollar AS per kg), beku (2,42 dollar AS per kg) dan kaleng (4,4 dollar AS per kg).
Komentar tentang post