Darilaut – Kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Tomini diharapkan dapat menguntungkan semua pihak seperti investor dan masyarakat setempat, serta tidak menimbulkan peningkatan kesenjangan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengingatkan tidak semua Kawasan Ekonomi Khusus berhasil mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Agung, pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di berbagai negara, terdapat beberapa kendala yang kerap membayangi.
Selain faktor infrastruktur, Agung menjelaskan, kualitas perencanaan dan roadmap pembangunan yang tidak terintegrasi, serta masalah ego sektoral dari para pengelola atau pemangku kepentingan menjadi penyebab program Kawasan Ekonomi Khusus kurang efektif.
Masalah koordinasi juga menjadi permasalahan yang harus diatasi, hal ini mengingat Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Tomini adalah lintas provinsi.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kapasitas sumber daya manusia di pedesaan yang kurang memadai. Selain itu, faktor interkonektivitas antar daerah juga masih dipandang sebagai kekurangan,” ujar dalam kegiatan Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara, di Gorontalo, Sabtu (12/6).
Menurut Agung, pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Teluk Tomini harus akuntabel dari sisi lingkungan hidup, sumber daya manusia, dan tentu saja memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan.
Komentar tentang post