Situasi ini menyulitkan bagi Orang Tugutil untuk diterima dan dipahami oleh masyarakat luas. Meskipun mereka berjuang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan tradisi, pandangan negatif terus menghambat usaha mereka.
Penting bagi kita untuk melibatkan diri secara lebih mendalam, mendengarkan cerita mereka, dan memahami nilai-nilai yang mereka perjuangkan. Hanya dengan pemahaman yang lebih baik dan kolaborasi yang kuat, kita dapat bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati dan warisan budaya Orang Tugutil.
Kebijakan asimilasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah juga harus terus ditingkatkan. Pelaksanaannya perlu mengutamakan pandangan dan kebiasaan hidup Orang Tugutil sehingga mereka lebih mudah beradaptasi dengan zaman yang berubah.
Jaslan Muchlis, SKM dari Maba, Instansi Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur, berkontribusi sebagai narasumber dalam artikel ini.
Luh Kitty Katherina, Peneliti Muda, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Achsanah Hidayatina, M.Sc, Peneliti, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Intan Adhi Perdana Putri, Researcher at Research Center for Population, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Syarifah Aini Dalimunthe, Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.