Agus mengatakan, walaupun terdapat beberapa perbedaan yang ditemukan dengan spesies lainnya, belum dapat disimpulkan spesimen coelacanth Raja Ampat termasuk spesies baru. Hal ini karena sampel yang telah di-filet setelah dipancing tidak utuh.
“Dibutuhkan spesimen utuh secara morfologi, agar ahli taksonomi dapat menganalisis lebih dari 30 karakter morfometrik, selanjutnya akan dibandingkan dengan temuan di Manado dan Afrika,” kata Agus.*
Komentar tentang post