“Dalam penyiapan bibitnya, kelompok tani memanfaatkan gelas plastik bekas, ketimbang polybag semai. Dengan demikian kita berharap, melalui kegiatan ini, kita dapat memanfaatkan sampah plastik yang tersebar dibanyak tempat,” kata Tekstiyanto.
Sementara laki-laki terlibat dalam penyiapan propagul atau bibit melalui pengumpulan langsung dari kawasan hutan mangrove yang ada di sekita lokasi. Selain itu, penyiapan kayu ajir dan kayu larikan untuk menopang tanaman agar tidak terbawa gelombang.
Penanaman mangrove ini ada yang dilakukan di malam hari. Ini karena di malam hari sebagian wilayah Bangka Belitung lokasinya ada yang surut terendah.
“Kondisi ini sedikit mempersulit dalam melaksanakan kegiatan, bahkan memiliki resiko dengan keberadaan satwa malam hari, dan tentunya kondisi angin laut. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat peserta kegiatan penanaman mangrove tersebut,” ujarnya.
Kelompok tani hutan Karang Empat Lestari, Desa Senyubuk Kelapa Kampit, salah satu yang melakukan penanaman dan pemasangan kayu ajir pada malam hari. Kondisi ini dilakukan karena pada siang hari air laut tengah pasang tinggi.
Menurut Ketua Karang Empat Lestari Rizki Octo Rianus, bila penanaman dilakukan pada saat air pasang, akan berlangsung cukup lama. Sementara target penanaman ini harus selesai paling lambat pertengahan Desember.*
Komentar tentang post