Darilaut – Peneliti senior bidang geologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaya, mengatakan, kondisi sumber gempa, tsunami dan gerakan tanah di indonesia sangat banyak dan beragam.
Menurut Danny, setiap wilayah berbeda-beda karakter sumber gempa atau tsunami dan juga bahayanya. Keberagaman ini jelas harus diketahui dan dipahami sebaik-baiknya.
Untuk mengatasi kesulitan dalam upaya mitigasi bencana termasuk untuk Early Warning System (EWS) perlu program riset yang serius.
Selain itu, kata Danny, prioritas mitigasi gempa berdasarkan tingkat bahaya dan risiko, serta tingkat kemungkinan akan terjadinya bencana.
Badan Informasi Geospasial mengungkapkan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Untuk mengatasi dan meminimalisir resiko ketika gempa bumi atau tsunami terjadi, maka diperlukan mitigasi bencana yang terencana.
Danny mengatakan, ada tiga prinsip yang harus diketahui yaitu pengetahuan dan pemahaman sumber bencana melalui riset yang serius, instrumentasi yang tepat sesuai dengan sumber dan tujuannya. Kemudian, tindakan mitigasi yang efektif sesuai dengan karakter sumber bencana, kondisi wilayah dan masyarakat.
”Kita harus meningkatkan mitigasi itu tidak hanya regional, nasional, tapi harus disesuaikan dengan sumber bencana setiap wilayah,” kata Danny, Jumat (12/6).
Komentar tentang post