Darilaut – Topan (typhoon) Kong-rey masih mempertahankan intensitasnya mendekati pendaratan di pantai timur Taiwan, Kamis (31/10), hari ini.
Topan ini diperkirakan akan mendarat dengan ukuran atau tingkatan topan sangat kuat (Very Strong Typhoon).
Kondisi Kamis Pagi ini, seperti yang terlihat pada aplikasi Zoom.eart, dinding mata (pusat) Kong-rey sangat besar, dengan jarak dari pantai Timur Taiwan kurang lebih 200 km.
Dalam buletin informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang (JMA) Kamis pagi, Kong-rey dengan kekuatan angin topan yang sangat kuat bergerak ke barat laut dengan kecepatan 20 km per jam (10 knot).
Sistem ini mengemas tekanan udara pada pusatnya 935 hPa (hektopaskal). Area badai dengan kecepatan angin 50 knot mencakup seluruh area 220 km (120 NM).
Area angin kencang dengan kecepatan angin 30 knot atau lebih di timur 600 km (325 NM) barat 330 km (180 NM), kata Badan Meteorologi Jepang.
Analisis Badan Meteorologi Jepang memprediksi Kong-rey akan mempertahankan kekuatannya hingga mendarat di Taiwan.
Prediksi ini sejalan dengan Administrasi Cuaca Pusat (CWA) Taiwan yang telah memperluas peringatan darat untuk topan Kong-rey mencakup seluruh Taiwan pada Rabu malam, ”dengan badai diperkirakan akan mendarat di pantai timur Taiwan pada Kamis,” kata CWA, mengutip dari Focustaiwan.tw.
Pada konferensi pers Rabu malam, kepala seksi di CWA, Lin Po-tung, mengatakan, topan itu berukuran relatif besar dan kemungkinan akan tetap menjadi topan yang kuat ketika menghantam Taiwan.
Pada Rabu malam, Kong-rey berada 340 kilometer timur-tenggara Tanjung Eluanbi, titik paling selatan Taiwan, dan bergerak ke barat laut dengan kecepatan 21-25 kilometer per jam.
Pada Kamis pukul 02.00, menurut Observatorium Hong Kong, Topan Super (super typhoon) Kong-rey berpusat sekitar 330 kilometer Tenggara Kaohsiung (Gaoxiong).
Observatorium Hong Kong memperkirakan sistem ini akan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 22 kilometer per jam menuju dan melintasi sekitar bagian tengah dan selatan Taiwan, hari ini.
Kemudian akan berbelok ke utara, mendekati Fujian utara, dan melemah secara bertahap, kata Observatorium Hong Kong.
PAGASA (Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration – Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina) telah mengibarkan sinyal angin no. 5 untuk topan super Kong-rey dengan nama lokal Filipina “Leon”
Dalam buletin informasi yang diterbitkan Kamis pukul 02.00 menjelaskan bahwa topan super ”Leon” terus bergerak ke barat laut di atas laut Luzon utara.
Kamis pagi ini, kondisi sangat berat sedang dialami di Batanes, wilayah kepulauan yang berada paling utara di Filipina.
Selama enam jam terakhir, menurut Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC), Kong-rey terletak 565 km selatan-tenggara Taipei, Taiwan.
Kong-rey telah melacak ke barat laut dengan kecepatan 15 km per jam (8 knot). Tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 14,6 meter (48 feet), kata JTWC.
JTWC mengatakan Kong-rey terus melaju mengarah ke barat laut dengan stabil, sekitar 15–20 km per jam (8–10 knot), “agak mengejutkan tidak menunjukkan banyak goyangan untuk saat ini.”
Saat sistem mendekati Taiwan, hal ini kemungkinan akan berubah. Namun, JTWC mengatakan dengan gerakan lintasan tidak dapat diprediksi dan tidak menentu, terutama ketika dinding mata (pusat) sekunder luar mulai mencapai garis pantai.
Analisis JTWC, karena mata yang sangat besar hadir pada awal siklus penggantian dinding mata — dan waktu yang tersisa sebelum mendarat — tidak mungkin siklus penggantian dinding mata akan sepenuhnya selesai.
Namun, kata JTWC, “medan angin akan bertambah besar selama siklus penggantian dinding mata, menempatkan sebagian besar Taiwan di bawah ancaman angin yang merusak.”
Setelah pendaratan Kong-rey diperkirakan akan melemah. Dalam 24 hingga 36 jam, pusaran akan bergerak ke Selat Taiwan, dan dengan cepat berbelok ke jalur utara.
Sistem akan mengelilingi pantai timur Cina dalam 36 hingga 48 jam, kemudian berbelok ke timur laut dan berakselerasi, serta bergerak di sepanjang sistem frontal yang sedang berkembang yang menutupi Laut Cina Timur dan selatan Jepang.
JTWC memperkirakan saat sistem bergerak ke Laut Cina Timur, akan memulai transisi ekstratropis (ETT). Sistem transisi akan dengan cepat melintasi Laut Cina Timur dan mendekati Kyushu dalam 3 hari mendatang. (Verrianto Madjowa)