Darilaut – Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Parasetamol di Teluk Jakarta relatif tinggi. Hal ini jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di belahan dunia, seperti di Brasil dan Portugis. Di Teluk Jakarta konsentrasi 420-610 ng/L, di pantai Brasil 34,6 ng/L, pantai utara Portugis 51,2 – 584 ng/L.
Penelitian ini dilakukan tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton UK merilis hasil dari studi pendahuluan ( preliminary study ) mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan.
Tim peneliti masing-masing Dr. Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof. Zainal Arifin (BRIN), Dr. George Olivier (UoB), dan Dr. Corina Ciocan (UoB) ini menginvestigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta yaitu: Angke , Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing; serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah yakni Pantai Eretan.
Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “High Concentration of Paracetamol in Efluent Dodomination Waters of Jakarta Bay, Indonesia”.
Meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut, namun beberapa hasil penelitian di Asian Timur, seperti Korea Selatan menyebutkan bahwa zooplankton yang terpapar parasetamol meningkatkan peningkatan stres hewan, dan stres oksidatif, yakni keseimbangan antara radikal bebas dengan sistem antiosidan, yang berperan dalam mempertahankan homeostasis.
Komentar tentang post