redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Konsorsium Biologi Mendata 8.600 Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Mendata 8.600 Keanekaragaman Hayati Indonesia

redaksi redaksi
6 Juli 2022
Kategori : Berita
Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Komite Indeks Biodiversitas Indonesia – Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) berhasil mendata sebanyak 8.600 jenis keanekaragaman hayati. Data keanekaragaman hayati ini berada di daratan dan lautan Indonesia.

“Jadi, total sampai sekarang ada 8.600 jenis keanekaragaman hayati daratan dan lautan Indonesia yang sudah terkumpul dalam big data IBI,” kata Ketua KOBI, Prof. Budi S. Daryono, seperti dikutip dari Ugm.ac.id.

Prof. Daryono mengatakan program kurator hayati telah berjalan sejak tahun 2021 lalu. Pada batch 1 (November 2020-Januari 2022) dan batch 2 (Oktober-Desember 2021) berhasil terkumpul sebanyak 3.6000 data keanekaragaman hayati di daratan Indonesia.

Lalu, batch 3 pada Maret – Mei 2022 telah terkumpul 5.000 data keanekaragaman hayati di lautan nusantara.

Data tersebut berhasil dikumpulkan melalui Komite Indeks Biodiversitas Indonesia – Konsorsium Biologi Indonesia dalam Program Studi/ Proyek Independen – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berlangsung pada Maret – Mei 2022.

Program kurator hayati batch 3 kali ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki fakultas atau program studi bidang Biologi, Kehutanan, dan Perikanan.

Kegiatan kurator hayati ini mendukung upaya dalam membangun indikator dalam mengukur status dan tren keanekaragaman hayati Indonesia.

Beberapa di antaranya indikator keragaman spesies, kelimpahan populasi, laju kepunahan lokal, serta karbon stok dari biomass.

“Database IBI ini akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan masukan terkait putusan dan kebijakan yang tepat bagi pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Beberapa kegunaan data sains yang dihasilkan antara lain mengukur kinerja keanekaragaman hayati oleh daerah, pengelolaan konsensi berupa kebun, hutan tanaman industri, dan hak pengusahaan hutan.

Lalu, pengelolaan oleh masyarakat dan unit ekologi seperti ecoregion dan daerah aliran sungai.

“Data ini penting, karena tidak bisa membangun sesuatu dengan pasti tanpa ada dukungan data sehingga kita fokus untuk membenahi dan mengelola data biodiversitas Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Prof. Daryono, mengatakan Indeks Biodiversitas Indonesia sangat diperlukan untuk mengukur tren biodiversitas nasional.

Data IBI ini dibutuhkan untuk mendorong pemerintah pusat dan daerah lebih giat melakukan konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Meskipun sebelumnya Indonesia menerapkan Convention on Biodiversity (CBD) dan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai landasan aksi konservasi hayati. Namun, status dan tren penurunan populasi masih terus berlanjut dan kian memprihatinkan.

Kondisi itu terjadi akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan jumlah konsumsi, serta perdagangan beragam tumbuhan dan satwa liar sebagai salah satu komoditas.

Tren penurunan keanekaragaman hayati, kata Prof. Daryono, tidak hanya terjadi di tanah air saja.

Penurunan keanekaragaman hayati juga terjadi di tingkat global. Data Living Planet Index (LPI) tahun 1970 – 2016 menyebutkan bahwa persentase rerata penurunan populasi pada mamalia, burung, amfibi, reptil dan ikan mencapai 68 persen di dunia.

Untuk itu penting menginisiasi Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) ini untuk mengukur tren biodiversitas nasional.

Indeks biodiversitas atau indeks keanekaragaman spesies merupakan indeks yang menyatakan susunan ekosistem dan komunitas penyusunnya serta kestabilan suatu ekosistem.

Indeks ini tidak hanya berupa makna, namun mengandung nilai dan konsep pelestarian keanekaragaman hayati di dunia.

Dunia internasional menyebutnya sebagai global living index yang merupakan hasil kolaborasi peneliti biodiversitas internasional dengan lembaga konservasi global.

Tags: BiodiversityIndeks Biodiversitas Indonesiakeanekaragaman hayatiKonsorsium Biologi IndonesiaUGM
Bagikan3Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Rumah yang mengalami kerusakan karena terdampak banjir di Jalan Raya Bailang, Lingkungan 1, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/1). FOTO: BNPB
Berita

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

29 Januari 2023
Next Post
Pemandangan hampir 10.000 galaksi ini disebut Hubble Ultra Deep Field. FOTO: NASA/ESA/UNIVERSETODAY.COM

Pekan Depan Teleskop Luar Angkasa James Webb akan Menampilkan Gambar Baru Semesta

Ilustrasi air. FOTO: DARILAUT.ID

Daerah Membutuhkan Pengolahan Air Bersih

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Lebah Raksasa Temuan Wallace yang Diduga Telah Punah Terlihat di Tidore

Kasal: Negara Harus Memiliki Pertahanan Siber yang Kuat

904 Tumbuhan dan Satwa Telah Dilindungi di Indonesia

Pemancing yang Hilang di Teluk Jakarta Ditemukan Meninggal Dunia

Indeks Kualitas Air di 10 Provinsi Masih Buruk

Menteri Susi: Kita Tidak Mau Omong-omong Saja

TERBARU

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

Kapal Berhati-hati, Gunung Api Myojinsho Kemungkinan Akan Meletus

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk