“Kami, sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa, berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat Malawi pada saat yang tragis ini dan kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melakukan hal yang sama.”
“Orang-orang mengalami trauma, dan banyak yang kehilangan rumah, harta benda, dan mata pencaharian mereka,” kata Adda-Dontoh.
Topan Freddy mendarat untuk kedua kalinya di Mozambik pada 11 Maret. Sistem ini melanjutkan jalur lintasannya ke Malawi Selatan sebagai depresi tropis.
Sistem membawa hujan deras, banjir yang menghancurkan, dan tanah longsor di Malawi sejak 12 Maret.
Malawi juga masih menghadapi wabah kolera paling mematikan dalam sejarah baru-baru ini, dan ada risiko tinggi penyakit ini dapat menyebar di daerah yang terkena banjir.
Selain topan (badai) di Malawi dan Mozambik jutaan orang menghadapi wabah kolera.
Sumber: OCHA/Reliefweb.int
Komentar tentang post