Darilaut – Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) telah memperluas kerjasama program akademik dan ilmiah di bidang ilmu dan teknologi kelautan, perikanan serta remote sensing technology dengan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Kerjasama tersebut melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Jamaluddin Jompa dengan Directors MTCRC, Dr Hansan Park dan Ivonne M. Radjawane Ph.D. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring di kampus Unhas, Makassar, pada Selasa (2/8).
Asisten Deputi Pengembangan Perikanan Budidaya – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Moh. Rahmat Mulianda, mengatakan pada tanggal 28 Juli 2022, Memorandum of Understanding kerja sama maritim antara Indonesia – Korea telah diperpanjang di Seoul, Korea Selatan.
Kedua belah pihak diharapkan dapat bersama-sama memperkuat kolaborasi dan kerjasama strategis, sehingga kontribusi ini membawa manfaat bagi kemajuan inovasi Iptek. Selain itu, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pengembangan industri maritim yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Menurut Rahmat Penandatanganan MoU antara Unhas-MTCRC menjadi salah satu pilar kerja sama, awal yang baik bagi kedua belah pihak, dan membawa kemajuan bagi masa depan dunia kemaritiman baik di Indonesia maupun di Korea.
Secara Umum, Korea-Indonesia MTCRC adalah pusat penelitian bersama antar pemerintah di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan antara Korea yang diwakili oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) atas nama Ministry of Oceans and Fisheries (MOF).
Kemudian, Indonesia diwakili Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Adapun pendirian MTCRC bertujuan untuk memperkuat dan mempromosikan kerja sama praktis di bidang ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara.
Korean Director MTCRC, Dr. Hansan Park mengatakan, MTCRC telah aktif berkolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan dan perguruan tinggi baik di Indonesia maupun Korea.
Kegiatan utama yang dilakukan, antara lain, platform kerja sama dalam bidang penelitian bersama, peningkatan kapasitas dan dukungan masyarakat lokal. Termasuk pelaksanaan proyek-proyek Official Development Assistance (ODA).
“Saya berterimakasih Unhas berinisiatif membangun hubungan kerja sama di bidang maritim dalam bentuk MoU dengan MTCRC. Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu mitra potensial MTCRC dalam mendukung kemajuan bidang akademik, dengan melaksanakan kegiatan kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,” ujar Dr Hansan.
Indonesian Director MTCRC, Ivonne, M. Radjawane mengharapkan langkah nyata akan segera dilakukan untuk membantu memajukan kerjasama program akademik dan ilmiah di bidang teknologi kelautan, perikanan dan remote sensing technology, termasuk satelit laut yang akan bermanfaat bagi kedua negara.
Ketua Badan Penasihat MTCRC, Safri Burhanuddin, mengatakan setelah MoU ini selesai ditandatangani, tindak lanjut baik dari Unhas maupun MTCRC segera dilakukan sebagai bentuk implementasi dari MoU ini.
Rektor Unhas Prof Jamaluddin mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan, jadi Indonesia sangat bergantung pada bagaimana tingkat pengelolaan sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, MTCRC berperan penting dalam membantu Indonesia mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.
“Kami menantikan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan marine research ke depan, dan kami bersedia membantu mensukseskan kegiatan MTCRC sebaik mungkin,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat program akademik dan ilmiah di bidang ilmu teknologi kelautan, perikanan dan remote sensing technology yang menguntungkan bagi kerja sama bilateral Indonesia – Korea melalui Unhas dan MTCRC.
Perkuat Maritim Indonesia Timur
Menurut Rektor Unhas kerja sama ini merupakan momentum untuk semakin memperkuat kawasan maritim Indonesia, khususnya Indonesia Timur.
Unhas secara berkelanjutan mempunyai komitmen bergerak dalam menjaga dan mengoptimalkan potensi maritim Indonesia dengan kolaborasi berbagai pihak.
“Bidang kemaritiman merupakan hal krusial yang harus mendapatkan perhatian bersama. Sektor kelautan dan perikanan secara umum merupakan bagian yang bisa mendorong perekonomian masyarakat,” kata Prof Jamaluddin.
“Dibutuhkan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan agar kemaritiman bisa dioptimalkan dan memberikan dampak bukan hanya bagi Indonesia maupun Korea. Tapi kepada dunia secara umum. Untuk itu, kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan.”
Gabungan teknologi dan Ilmu kelautan perikanan dengan dukungan para peneliti dari kampus Unhas bersama Korea, Keanekaragaman sumber daya alam Indonesia, dan fasilitas-fasilitas lainnya merupakan sebuah kolaborasi internasional yang luar biasa dan akan berdampak positif bagi banyak pihak.
Komentar tentang post