Darilaut - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong terwujudnya kota dan kabupaten cerdas di Indonesia. Inisiatif Gerakan Menuju Kota Cerdas melalui hasil analisis terhadap tantangan maupun potensi masing-masing daerah. Dari 50 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, Kota Gorontalo termasuk daerah terpilih. Inovasi yang muncul dirancang agar menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pelayanan publik, peningkatan ekonomi hingga pembangunan yang berwawasan lingkungan. Dalam quick win Kota Gorontalo, terdapat tiga dimensi Kota Cerdas (Smart City) yang menonjol yaitu, “smart governance, smart economy, dan smart living,” sebagaimana yang tertulis di buku Gerakan Menuju Kota Cerdas yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Beberapa inovasi, antara lain, D’MAWAR (Dukcapil Menyapa Warga) 7571. Melalui inovasi ini memudahkan Masyarakat Kota Gorontalo dalam pengurusan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Dokumen bisa diurus dari mana saja, tanpa harus datang ke Kantor Dukcapil. Inovasi YANJAK atau Pelayanan Pajak Daerah. Dengan adanya inovasi ini masyarakat tidak perlu lagi datang ke Kantor Badan Keuangan –cukup mengakses lewat gadget mereka. Jaket Tuna, ide yang lahir dari masyarakat, dapat membantu nelayan mempercepat proses penangkapan ikan, sekaligus menjaga kualitas hasil tangkapan tuna. Terdapat inovasi E-KASIH. Dengan aplikasi ini, pemerintah bisa menerima secara cepat aspirasi, keluhan, dan laporan masyarakat di tingkat kelurahan maupun kecamatan, yang dikirimkan melalui media social dan/atau aplikasi pengirinan pesan WhatsApp. Selain itu, terdapat pemetaan potensi investasi yang kini masih tahap inisiasi; digitalisasi UMKM bagi masyarakat untuk memudahkan pemasaran produk-produk yang akan dijual. Kemudian, system E-KIR berbasis elektronik, juga sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan inovasi SEHATI. Dalam menciptakan masyarakat Smart, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, mengatakan, kami mencoba mewujudkan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas, mengingat ini menjadi kunci utama di segala lini. Karena “produktivitas dan inovasi akan berjalan beriringan dengan kualitas SDM,” kata Wali Kota. Pada sektor ekonomi, kata Marten, kami mencoba mempertahankan stabilitas ekonomi masyarakat dengan menjaga daya beli, menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfatakan UMKM (usaha mikro kecil menengah) sebagai motor penggerak, serta transformasi menuju ekonomi digital -- sehingga akan berdampak pada berkurangnya kemiskinan dan pengangguran, serta distribusi pendapatan yang adil. Visi Kota Gorontalo untuk mewujudkan SMART (Sejahtera, Maju, Aktif, Religius dan Terdidik). Dengan visi ini diharapkan masyarakat memperoleh dan menikmati kesetaraan akses layanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, serta “memiliki daya tahan ekonomi yang ditunjang kualitas kehidupan sosial dan religius yang baik,” ujarnya. Sumber: Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City 2023), Kementerian Komunikasi dan Informatika