Unsur TNI AL sebanyak 16 KRI dan 5 Pesud dan saat ini masih melaksanakan pendeteksian, khususnya unsur yang memiliki kemagnetan yang tinggi.
KRI Rigel-933 saat ini tetap melaksanakan pendeteksian lanjutkan untuk menyakinkan kontak-kontak yang bawah air di sekitar datum atau posisi terakhir kapal selam terlihat.
Sementara itu, unsur instansi lain yang membantu yakni, 4 kapal Baharkam Polri, 2 kapal Basarnas dan 1 kapal Bakamla serta bantuan negara sahabat yakni HMS Ballarat (Australia).
Selain itu, terdapat dua kapal rescue MV Mega Bhakti (Malaysia) dan MV Swift Rescue (Singapura) dan Pesawat P-8 Poseidon (Amerika Serikat).
Fase subsunk nanti akan disiapkan evasuasi medis pada ABK yang kemungkinan masih ada yang selamat dan rencana evakuasi ke Surabaya atau Banyuwangi. Sementara itu, tim SAR gabungan tetap harus berjuang dengan keras sesuai dengan sektor-sektor pembagian tugas yang sudah ada.
Unsur TNI AL tetap melaksanakan pendeteksian bersama unsus-unsur lain termasuk Polri, Basarnas, Bakamla dan unsur luar negeri. Terdeteksi benda berada pada kedalaman 850 meter sehingga memiliki kesulitan yang tinggi.
Berkaitan peningkatan fase submiss ke subsunk, Kasal selaku pemimpin TNI AL dan seluruh prajurit TNI AL turut prihatin atas kejadian yang tidak kita harapkan semua ini, khususnya kepada warga Hiu Kencana (warga kapal selam).
Komentar tentang post