Palu – KRI Spica-934 mulai melakukan survei dan pemetaan di perairan Teluk Palu pasca gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. Kapal survei canggih ini dikirim Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).
Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro MH mengatakan, pasca gempa Palu dan Donggala, Pushidrosal telah menerjunkan dua tim. Tim pertama diberangkatkan sehari setelah kejadian gempa. Tim kedua, kapal Survei KRI Spica-934.
Dua tim survei ini melaksanakan kegiatan di area Teluk Palu atau sekitar alur pelabuhan. Untuk kontur yang dalam dilaksanakan KRI Spica-934. Kontur yang dangkal dikoordinasikan dengan Tim Unit Tanggap Darurat Unit Pesisir.
Harjo mengatakan, dua tim tersebut diterjunkan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan navigasi di alur masuk pelabuhan, perairan pelabuhan sehingga pasokan bantuan kemanusian, kesehatan juga pengiriman alat berat lewat laut dapat berjalan dengan lancar dan aman. Sehingga operasi kegiatan kemanusiaan dapat berjalan optimal. Hal ini merupakan salah satu wujud sumbangsih teknologi yang dimiliki Pushidrosal serta misi kemanusiaan.
KRI Spica-934, termasuk kapal jenis Bantu Hidro-oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Hengky Iriawan ST. Kapal ini tiba di perairan Palu, Sabtu (6/10) sore.
Tim ini langsung bergabung untuk mengumpulkan data hidro-oseanografi dengan tim survei Tanggap Darurat Pushidrosal yang telah di berangkatkan sebelumnya. KRI Spica akan memperkuat Tim Unit Tanggap Darurat yang telah berada di Palu dan bergabung dengan Satgas TNI AL untuk penaggulangan korban gempa Palu.
KRI Spica beroperasi sejak 2015. Kapal ini dilengkapi Multibeam Echousounder laut dalam, Side Scan Sonar, serta Remotely Operated Vehicle (ROV). Selain itu, peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter.*
Komentar tentang post