Darilaut – Untuk mengatasi krisis pembelajaran, UNESCO mengembangkan Happy Schools (Sekolah Bahagia). Laporan terbaru UNESCO menempatkan kebahagiaan sebagai pusat kebijakan pendidikan.
Laporan yang diluncurkan pada Hari Kebahagiaan Internasional (International Day of Happiness) 27 Maret dengan judul: Why the world needs happy schools: Global report on happiness in and for learning.
Laporan ini menganjurkan pendekatan holistik untuk meningkatkan kebahagiaan di sekolah dalam kebijakan dan praktik pendidikan.
Melansir siaran pers UNESCO, memanfaatkan bukti dari ilmu pengetahuan, filsafat dan kerangka normatif internasional, laporan global terbaru ini mengusulkan 12 kerangka kriteria tingkat tinggi untuk menginspirasi proyek-proyek Happy Schools di seluruh dunia.
“Happy Schools telah berkembang menjadi sebuah gerakan global, yang sangat dibutuhkan di dunia yang penuh masalah saat ini,” kata Asisten Direktur Jenderal Pendidikan UNESCO, Stefania Giannini.
“Kita perlu menghentikan keyakinan bahwa prestasi, keunggulan, dan ketelitian di sekolah tidak bisa dibarengi dengan kegembiraan dan hubungan – hal ini bisa terjadi, dan memang harus demikian jika kita ingin mengatasi krisis pembelajaran dan kesejahteraan saat ini.”
Simposium mempertemukan sejumlah pembicara untuk berdialog dalam tiga bagian: Bukti, kebijakan dan praktik.