Darilaut – Selama tahun 2020, sebanyak 10 ribu tukik (anakan penyu) berhasil ditetaskan di Pantai Saba, Gianyar, Bali. Jumlah tersebut berasal dari upaya penyelamatan 100 lebih sarang, antara lain spesies penyu lekang.
Kegiatan ini kerjasama Balai Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) Bali bersama Kelompok Pelestari Penyu Saba Asri.
Kepala Balai KSDA Bali, R. Agus Budi Santosa, mengatakan, pada 2010, Resort KSDA Gianyar, Seksi Konservasi Wilayah II, bersama kelompok nelayan telah memulai survei lapangan. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pembinaan kelompok nelayan, penyuluhan serta sosialisasi terhadap masyarakat sekitar Pantai Saba.
Menurut Agus, berlandaskan kepedulian akan keberlangsungan kehidupan penyu, mulai dirintis pembuatan bak penetasan semi alami untuk menampung telur-telur yang dipindahkan dari sarang alaminya. Bak penampungan sementara tersebut untuk tukik yang baru menetas.
Pada 2017, dilakukan kerjasama secara resmi dengan Kelompok Pelestari Penyu. Hal ini ditandai dengan disusunnya Perjanjian Kerjasama Kemitraan antara Balai KSDA Bali dengan Kelompok Pelestari Penyu Saba Asri, Nomor PKS.02/BKSDA.Bl-1/LKP/2017 tentang Konservasi Penyu melalui Relokasi Sarang Penyu.
Hasil dari kerjasama ini adalah pada musim peneluran penyu, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Begitupun jumlah telur dan tukik yang berhasil dilepasliarkan juga mengalami peningkatan.
Komentar tentang post