Menurut Marsudi, gudang penyimpanan dengan dinding beton, menyebabkan bahan baku pangan seperti beras cepat rusak.
Inovasi controlled atmospheric storage (CAS) merupakan ruang penyimpanan, tapi atmosfernya dikendalikan, sehingga bakteri-bakteri pembusuknya tidak hidup, salah satunya dengan menggunakan ozon, kata Marsusi. Di luar negeri sudah biasa, tapi di Indonesia belum banyak yang mengembangkan.
Negara eksportir pangan besar dunia tidak selalu negara dengan lahan yang luas. Negara pengekspor pangan besar dunia tertinggi adalah Amerika, Serikat, Belanda, Jerman, dan Brazil.
Inovasi, kata Marsudi, harus mengarah pada smart farming. Smart farming melibatkan berbagai macam disipiln ilmu, mulai dari IT, elektro, internet of things (IoT), dan sebagainya, untuk pertanian yang lebih cerdas, sehingga semua bisa diautomasikan.
Tren inovasi selanjutnya adalah precision farming, misalnya memanfaatkan drone untuk menyebarkan pupuk dan air, sehingga efisien dan tidak boros.
Teknologi IoT juga diperlukan untuk mendeteksi tanaman, misalnya kapan harus diberikan air, jika cukup, otomatis kerannya ditutup, dan sebagainya, kata Marsudi.
Bicara soal produksi pertanian, kata Marsudi, kunci utamanya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas di hulu, salah satunya dengan melakukan genetic engineering.
Komentar tentang post