Senin, November 10, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Orca Hiu Paus

2018, Tiga Kasus Hiu Paus yang Viral di Media Sosial

redaksi
28 Agustus 2018
Kategori : Hiu Paus, Laporan Khusus
0
2018, Tiga Kasus Hiu Paus yang Viral di Media Sosial

FOTO: DOK. ISTIMEWA

SEPANJANG 2018, terdapat tiga kasus hiu paus (Rhincodon typus) di Indonesia yang menjadi viral di media sosial. Hiu Paus (Whale shark) ini menarik perhatian dan memunculkan beragam komentar. Ada yang dipotong, ditunggangi dan berpose di atas tubuh satwa ini.

Pesisir Desa Lion

Perairan Desa Lion, termasuk dalam wilayah Teluk Tomini. Pesisir desa yang berada di Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara itu, dihebohkan dengan temuan seekor hiu paus masuk dalam jaring nelayan.

Pada Kamis (17/5) malam Ibrahim Moda’a, nelayan Desa Lion memasang jaring insang di pantai Lion. Panjang jaring ini sekira 70 meter, dengan lebar 1,5 meter.

Jaring dipasang membujur di pinggir pantai, dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter. Jarak jaring yang dipasang dengan pinggir pantai 20 meter.

Esoknya, Jum’at (18/5), pukul 05.30 Wita, Ibrahim melihat di dalam jaring terdapat seekor hiu paus. Ikan terbesar ini masuk dalam jaring, kemudian tersangkut dan tak bisa keluar lagi. Kondisi satwa ini sudah mati.

Ibrahim langsung melaporkan kepada Kepala Desa Lion, Rosnah Botutihe.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan dipastikan sudah mati, dilakukan pemotongan bangkai hiu paus. Pemotongan ini untuk menghindari bangkai hiu paus membusuk di pantai.

Pemotongan bangkai dilakukan pukul 10.00 Wita. Dengan pemotongan hiu paus tersebut, akan memudahkan pemindahan bangkai ini.

Penyelam Menungangi Hiu Paus

Sebuah video penyelam sedang menunggangi hiu paus di Teluk Cendrawasih Papua, viral di media sosial. Vokalis Kaka Slank melalui akun twitter @fishGOD mengirim video berdurasi 22 detik itu, Kamis (9/8) malam.

“Ada yg ngabarin video ini dr teluk cendrawasih papua Divers menunggangi whale shark,” demikian keterangan Kaka Slank.

Dalam video itu, terdapat enam penyelam. Seorang penyelam menunggangi di atas kepala hiu paus, satu orang memegang di bagian sirip dan satu lagi di bagian ekor.

Berpose di Atas Hiu Paus

Tiga orang mengenakan seragam polisi yang berdiri dan berpose di atas hiu paus yang sudah mati mendapat sorotan warganet.

Foto ini diunggah melalui grup facebook Pencinta Hewan Indonesia Senin (27/8) pukul 16.58 WIB. Beragam komentar atas postingan dan telah dibagikan lebih dari 200 kali.

Selasa (28/8) siang, konten ini sudah tidak ada lagi di grup Pencinta Hewan Indonesia. Tertulis “Maaf Konten ini Tidak Tersedia Saat ini”.

Konten ini, masih ada di Blue Planet Society, salah satu yang membagikan postingan tersebut melalui grup facebook dan akun twitter Blue Planet Society @Seasaver. Di grup facebook Blue Planet Society, hingga Selasa (28/8) malam, ada 168 komentar dan 883 kali dibagikan.

Perlindungan Hiu Paus

Pemerintah Indonesia telah menetapkan hiu paus sebagai jenis ikan yang dilindungi secara penuh melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/KEPMEN-KP/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu paus.

Tahun 1999, hiu paus ditetapkan Apendiks II dalam Convention on Migratory Species (CMS). Artinya, hiu paus baru akan ‘merasakan’ dampak yang signifikan bila perlindungan dan pengelolaannya diterapkan melalui kerja sama internasional. Upaya konservasi spesies ini dilakukan melalui jejaring antar berbagai negara.

Pada 2000, hiu paus masuk dalam daftar merah untuk species terancam oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status rentan (vulnerable). Artinya, populasi hiu paus diperkirakan sudah mengalami penurunan sebanyak 20-50% dalam kurun waktu 10 tahun atau tiga generasi.*

Tags: Hiu PausWhale Shark
Bagikan39Tweet24KirimKirim
Previous Post

Hiu Macan Tutul Tangkap Kapal Berbendera Malaysia

Next Post

Transplantasi Karang di Anambas

Postingan Terkait

Darilaut.id Menyematkan Tahun 2025 Rekor Baru Agregasi Hiu Paus di Perairan Botubarani

Darilaut.id Menyematkan Tahun 2025 Rekor Baru Agregasi Hiu Paus di Perairan Botubarani

3 November 2025
Jalur Baru Migrasi Paus Biru di Teluk Tomini

Ini Ciri dan Keunikan Paus Biru yang Muncul di Botubarani

30 Oktober 2025

Ketika Dua Raksasa Paus Biru dan Hiu Paus Bertemu di Laut Tomini

Kapal Pesiar MV Heritage Adventurer Berkunjung ke Gorontalo

“Perang” Iklan di Zona Interaksi Hiu Paus Gorontalo

Berbagai Iklan di Lokasi Wisata Hiu Paus Botubarani

KKP Bangun Dermaga Apung untuk Menghubungkan Wisata Hiu Paus di Teluk Saleh Sumbawa

Hari Hiu Paus Internasional Dipusatkan di Botubarani Gorontalo

Next Post
Transplantasi Karang di Anambas

Transplantasi Karang di Anambas

Komentar tentang post

TERBARU

Topan Super Fung-wong Mendarat dan Melintasi Daratan Luzon Filipina

Melawan Misinformasi dan Disinformasi Melalui Ruang Spiritual di Kampus Universitas Negeri Gorontalo

UNG dan Pemkab Gorontalo Utara Perkuat Sinergi Pembangunan Daerah Melalui MoU Strategis

Pembungkaman Media: Koalisi Masyarakat Gorontalo Desak Pemerintah Hentikan Gugatan terhadap Tempo

Ini Susunan Pengurus Ikatan Sarjana Ilmu Kelautan Unsrat Periode 2025-2030

Topan Fung-wong Mendekati Pendaratan di Luzon

AmsiNews

REKOMENDASI

Kapal TNI Angkatan Laut Bantu Angkut Pemudik

KPU Kabupaten Gorontalo Menggelar Bedah Regulasi Penyusunan Daftar Pemilih

Badai Dari Laut Cina Selatan Kembali Mengincar Vietnam

Hujan Meteor Eta Aquarid Dari Gunung Bromo

3 Indikator Kesehatan Masyarakat Untuk Penilaian Risiko Penularan Covid-19

Mengurangi Emisi Karbon Melalui Tumbuhan Lamun

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.