Tak dapat dipungkiri, kontribusi orang yang membuang sampah langsung di pinggir pantai masih sering terjadi. Hal ini karena kurang peduli dan apatis dengan sampah plastik.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan dampak plastik terhadap makhluk yang hidup di laut. Terutama mikroplastik.
Menurut Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Reza Cordova, mikroplastik yang berada di dalam perut ikan sejumlah 0,25-1,5 partikel/gram ikan.
Saat ikan dikonsumsi oleh manusia, kata Reza, secara tidak langsung telah mengonsumsi mikroplastik yang berada di dalam perut ikan yang kemungkinan juga sudah tercemar dengan polutan lain yang menempel pada mikroplastik tersebut.
Indonesia berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Dalam 15 tahun terakhir Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sampah plastik.
Hal ini karena jumlah dan fraksi sampah plastik terus meningkat yang sebagian besar dihasilkan dari barang-barang plastik sekali pakai seperti kantong plastik, kemasan plastik fleksibel (sachet dan pouch), sedotan plastik, dan wadah busa plastik (styrofoam).
Pada tahun 2005 fraksi sampah plastik sebesar 11%, namun saat ini fraksi tersebut meningkat signifikan menjadi 15,7-18,5%.
Indonesia sangat berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Dalam 15 tahun terakhir Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sampah plastik.
Komentar tentang post