Banjir Banyak Membawa Sampah Plastik ke Laut

Ketika terjadi banjir, sampah plastik yang berserakan di daratan dan dekat sungai akan masuk dalam badan sungai, hingga terbawa ke laut. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Banjir yang sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, bukan hanya merugikan warga yang terdampak.

Ketika hujan dengan intesitas tinggi menyebabkan banjir dan sungai meluap, telah membawa plastik yang tadinya berserakan di daratan ke badan sungai.

Inilah salah satu kontribusi besar plastik ke sungai, kemudian ke danau, megikuti lagi aliran sungai hingga ke muara dan terbawa arus ke lautan.

Sampah plastik berupa botol minuman, bungkusan makanan ringan, maupun kantong bukan hanya masalah di perkotaan. Di pedesaan pun sampah plastik ini banyak dibuang begitu saja,

Plastik yang menyebar di berbagai tempat di pedesaan masuk melalui aliran sungai. Apabila aliran air sungai yang meluap masih di bawah jembatan, plastik tersebut akan terus mengikuti arus.

Namun, bila aliran air sungai yang meluap setinggi jembatan, akan terlihat putaran arus yang kuat. Plastik ini akan berputar-putar dengan sampah lainnya, berupa kayu, batang dan material lain yang terbawa arus saat terjadi banjir.

Ketika tidak terjadi hujan, plastik yang masuk ke badan sungai akan terbawa secara perlahan hingga ke muara dan lautan.

Sampah plastik ini kemudian terbawa ke sungai saat terjadi hujan dan banjir.

Di Indonesia sudah seringkali dan saban tahun dilakukan upaya membersihkan pantai dan lautan dari sampah plastik. Sementara sumber asal plastik, dari selokan dan sungai-sungai masih jarang dibersihkan secara bersama-sama.

Tak dapat dipungkiri, kontribusi orang yang membuang sampah langsung di pinggir pantai masih sering terjadi. Hal ini karena kurang peduli dan apatis dengan sampah plastik.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan dampak plastik terhadap makhluk yang hidup di laut. Terutama mikroplastik.

Menurut Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Reza Cordova, mikroplastik yang berada di dalam perut ikan sejumlah 0,25-1,5 partikel/gram ikan.

Saat ikan dikonsumsi oleh manusia, kata Reza, secara tidak langsung telah mengonsumsi mikroplastik yang berada di dalam perut ikan yang kemungkinan juga sudah tercemar dengan polutan lain yang menempel pada mikroplastik tersebut.

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Dalam 15 tahun terakhir Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sampah plastik.

Hal ini karena jumlah dan fraksi sampah plastik terus meningkat yang sebagian besar dihasilkan dari barang-barang plastik sekali pakai seperti kantong plastik, kemasan plastik fleksibel (sachet dan pouch), sedotan plastik, dan wadah busa plastik (styrofoam).

Pada tahun 2005 fraksi sampah plastik sebesar 11%, namun saat ini fraksi tersebut meningkat signifikan menjadi 15,7-18,5%.

Indonesia sangat berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Dalam 15 tahun terakhir Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sampah plastik.

Hal ini karena jumlah dan fraksi sampah plastik terus meningkat yang sebagian besar dihasilkan dari barang-barang plastik sekali pakai.

Pada tahun 2005 fraksi sampah plastik sebesar 11%, namun saat ini fraksi tersebut meningkat signifikan menjadi 15,7-18,5%.

Pemerintah Indonesia telah menyusun 5 strategi dan rencana aksi pengurangan sampah plastik dalam jangka panjang.

(1) meningkatkan gerakan nasional untuk mengelola sampah secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan didukung oleh regulasi yang kuat serta pelaksanaannya di tingkat nasional dan daerah;

(2) melaksanakan pengelolaan sampah baik di darat maupun di laut dengan intensitas tinggi, peningkatan teknologi serta inisiatif dan partisipasi masyarakat;

(3) meningkatkan pengelolaan sampah plastik, termasuk pencemaran sampah plastik di laut dari kegiatan perikanan, transportasi, tempat dan kegiatan wisata, serta dari permukiman, khususnya di kawasan pesisir;

(4) memperkuat pembangunan kapasitas kelembagaan dan keuangan, pengawasan dan penegakan hukum; dan

(5) penelitian dan pengembangan, untuk mendorong inovasi dan meningkatkan teknologi.

Exit mobile version