redaksi@darilaut.id
Kamis, 4 Maret 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Laporan Khusus

Cerita Orang-Orang Tua Tentang Tsunami

VERRIANTO MADJOWA

1 Oktober 2018
Kategori : Laporan Khusus
Peta daerah potensial bencana tsunami di Indonesia.

Peta daerah potensial bencana tsunami di Indonesia.

TSUNAMI itu bukan hal baru bagi Indonesia. Hanya namanya saja diadopsi dari bahasa Jepang, kemudian menjadi istilah internasional.

Bila kita mendengar sejarah di kampung-kampung, cerita tentang gelombang besar yang dahsyat itu ada dalam ingatan orang-orang tua.

Seperti di Parigi Moutong. Kabupaten Parigi Moutong yang terletak di Teluk Tomini, masih menyimpan sejarah dan ingatan tsunami.

Dengarlah penuturan orang-orang tua di Desa Kakorotan, yang berada di Kabupaten Talaud, jauh di dekat perbatasan Filipina.

Secara administrasi, Kakorotan mencakup tiga pulau: Kakorotan, Intata dan Malo. Dulunya, orang-orang tua mengisahkan, tiga pulau ini menyatu.

Setelah terjadi tsunami tahun 1628, pulau ini pecah menjadi tiga. Sejak terjadi tsunami, muncul sistem eha dan mane’e mulai berkembang. Eha adalah masa pantang memanfaatkan sumberdaya laut.

Masa pantang ini adalah menahan diri untuk menangkap ikan dan biota laut lainnya di lokasi yang disepakati. Mirip dengan sasi di Maluku dan Papua.

Ketika telah melewati masa pantang tiga atau enam bulan, warga menjalankan prosesi upacara mane’e. Prosesi ini, dilakukan serentak, bersama-sama melalui musyawarah.

Eha dan mane’e di Kakorotan lahir karena peristiwa tsunami.

Mari kita lihat hasil pemetaan ilmuwan kelautan. Pulau-pulau kecil di Talaud, seperti Kakorotan, sepanjang Teluk Tomini, sudah ditandai sebagai daerah potensial bencana tsunami di Indonesia.

Peristiwa tsunami lainnya di Sulawesi, pernah terjadi di Mapaga pada 1968 dan pantai barat Sulawesi tahun 1969.

Pada 2004, di Aceh, tsunami dengan gelombang dahsyat meluluhlantakan sejumlah pemukiman di pesisir.

Gelombang tsunami ini merambat pula jauh hingga ke pantai Afrika, amukanmya di 13 negara. Korban meninggal sedikitnya 200.000 orang, sebagian besar di Aceh.

Daerah potensial bencana tsunami sudah ditandai ilmuwan kelautan di sejumlah pinggiran pantai di Indonesia. Terdapat tanda hitam tebal, sebagai isyarat potensi bencana dapat terjadi. Termasuk di Donggala, pusat gempa 7,4 skala Richter yang terjadi Jumat (28/9).

Sejarah mencatat tsunami pada 1883 akibat letusan Krakatau. Kapal uap “Berouw” yang sedang berlabuh di Teluk Betung berpindah tempat sejauh 3,3 kilo meter ke lembah Sungai Kuripan karena gelombang tsunami.

Malapetaka ini menghantam pantai Sumatera dan Jawa, yang berbatasan dengan Selat Sunda.

Tsunami selalu berulang. Jumlah korban meninggal akibat peristiwa ini ratusan, puluhan ribu hingga ratusan ribu orang. Hanya kita sering abai.*

Tags: Donggala-PaluGempatsunami
Bagikan6TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Patung kuda dekat pantai, di Kota Palu. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

2 Tahun Tsunami Teluk Palu

28 September 2020
Ilustrasi kapal MV Nur Allya. FOTO: YOUTUBE
Laporan Khusus

Hampir Setahun Kapal MV Nur Allya Hilang Kontak di Laut Halmahera

25 Juli 2020
Kapal MV Nur Allya. FOTO: DOK. DITJEN HUBLA
Laporan Khusus

Survei Kelautan Pencarian Kapal MV Nur Allya di Laut Halmahera

25 Juli 2020
Next Post
Pusat gempa Donggala, Teluk Palu dan sekitarnya.

Efek Corong Teluk V, Gelombang Sangat Besar

perikanan

Realisasi Kredit Usaha Kelautan dan Perikanan Masih Rendah

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, Maret 4, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Kemenhub Buka Tol Laut Kode T-19

Kolaborasi, Kunci Kemandirian Bangsa dalam Penanganan Pandemi

Aktivitas Perikanan Tangkap Sumbang Limbah Plastik di Lautan

Dampak Siklon Tropis Marian pada Gelombang Laut

Menelusuri Faktor Penyebab Pencemaran Air

Pelatihan Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Gorontalo

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Lagi, Penyelundupan Benih Lobster

Foto: Kapal Pinisi

Pantau Terumbu Karang, P2O LIPI Kerjasama dengan Perguruan Tinggi

Sisi Positif La Nina

Setelah Masuk Negara Maju, Ini Tantangan Ekspor Perikanan Indonesia

Mulai 20 Februari Kapal Tak Gunakan AIS Kelas B Dikenai Sanksi

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    251 bagikan
    Bagikan 251 Tweet 0
  • Pulau Mana Paling Luas Kawasan Terumbu Karang di Indonesia?

    5 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 0
  • WPP 715 Tertinggi Persentase Kawasan Konservasi Laut di Indonesia

    18 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Spesies Unik Pari (Hiu) Lontar…

    4 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version