Oktaviyani (2014) mengatakan perbedaan kebiasaan ikan dapat disebabkan letak geografis, umur, dan ukuran ikan. Spesies dengan ukuran panjang dan tubuh yang besar secara morfologis memiliki panjang kepala yang lebih tinggi.
Pengukuran lebar kepala memperoleh nilai yang berbeda-beda. Karakteristik lebar bagian kepala berkaitan dengan ukuran tubuh ikan yang diperoleh. Semakin besar ukuran tubuh ikan maka semakin besar lebar kepala ikan. Selain itu lebar kepala ikan juga dipengaruhi fase ikan yang ditemukan.
Sebagai contoh, lebar kepala ikan yang ditemukan di Lelei lebih tinggi dibandingkan dengan empat lokasi lainnya, dikarenakan ikan yang ditemukan di lokasi ini berukuran besar. Namun terdapat perbedaan lain yang ditemukan, yakni di lokasi pulau Mare ikan memiliki panjang standar yang tinggi, akan tetapi lebar kepala kecil.
Anomali biologis seperti ini tentunya menarik, dikarenakan terdapat pertumbuhan ikan berbeda-beda pada setiap lokasi. Morfologi (meristik dan morfometrik) sebagai bentuk interaksinya dengan lingkungan dapat memengaruhi struktur morfologi dan genetik ikan (Gustiano 2003, Turan et al. 2004).
Deskripsi pengukuran tinggi kepala hiu berjalan halmahera di setiap lokasi pengamatan dan sampel yang diperoleh menunjukkan perbedaan. Tinggi kepala ikan ditentukan oleh fase ikan, karena fase ikan kecil tentu berbeda ukuran morfologi tinggi kepala dengan fase ikan dewasa.
Komentar tentang post