Gorontalo – Ekspor komoditi ikan tuna loin dari Provinsi Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Juli 2018 ini, mengalami peningkatan. Sebelum 2018 pengiriman hanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu bulan.
Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Gorontalo, Hamzah mengatakan, saat ini perusahaan perikanan melakukan ekspor dengan frekuensi 15-20 kali pengiriman dalam sebulan.
“Pengiriman dengan menggunakan pesawat terbang dari segi frekuensi sudah meningkat,” kata Hamzah, seperti dikutip Antara Gorontalo, awal Juli.
Ikan tuna dari Gorontalo dikirim ke Singapura, Jepang dan Malaysia. Sementara itu, di NTT nilai ekspor komoditi tuna loin juga mengalami peningkatan pada Mei lalu.
SKIPM Kupang mencatat nilai ekspor ikan tuna loin diekspor ke Tiongkok mencapai sebesar 50.902 dollar US. Selain Tiongkok, ekspor tuna lion dari NTT ke Jepang dan Brunai Darussalam. Di bulan Mei, ekspor tuna loin sebanyak 20,4 ton ke Tiongkok, Jepang, dan Brunei Darussalam.
Selain tuna, ikan cakalang masih menjadi komoditi unggulan ekspor perikanan dari NTT. Ekspor ikan cakalang dominan ke Jepang sebanyak 37 ton di bulan Mei. Baik itu cakalang beku maupun asap.*
Komentar tentang post