Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menginstruksikan Stasiun Geofisika (Stageof) Palu untuk melakukan survei ke lokasi, setelah gempa berkekuatan magnitude 5,9 skala Richter (SR). Gempa ini terjadi pada Jumat (28/9) pukul 15.00 Wita.
Kepala Pusat Gempabumi Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc mengatakan, kronologis kejadian gempabumi di Sulawesi Tengah, telah didahului gempa M 5,9 SR pada jam 15.00 WITA dan 27 gempa lainnya yang mengguncang wilayah Donggala dan Palu. Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan dan satu orang meninggal.
“Sebenarnya BMKG pun telah menginstruksikan stageof Palu untuk melakukan survei ke lokasi,” kata Rahmat. Hal ini disampaikan Rahmat saat melakukan pertemuan dengan Ombudsman RI.
Selang waktu 3 jam setelah gempa M5,9 tersebut, terjadi gempa yang lebih besar berkekuatan magnitude 7,4 SR.
“BMKG mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami dalam waktu 5 menit dengan status SIAGA di Palu,” ujar Rahmat.
Peringatan dini tsunami sampai waktu pengakhiran peringatan dini dan melakukan klarifikasi terkait video viral yang beredar. Dari beberapa instansi, seperti JMA, PTWC dan ANSS tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami. Hanya BMKG yang menyampaikan peringatan dini tsunami.
Menurut Rahmat, sejauh ini dengan keterbatasan dan kapasitas yang ada, informasi BMKG sudah akurat dan didukung dengan data kejadian tsunami. Selain itu, sudah sesuai dengan dengan SOP (Standard Operating Procedure) tentang pengiriman dan pengakhiran peringatan dini tsunami.
Komentar tentang post