JUMAT (28/9) sore terjadi gempa dengan kekuatan magnitude 5,9 skala Richter (SR) di Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa ini terjadi pukul 15.00 Wita. Gempabumi ini menimbulkan kerusakan sejumlah bangunan dan satu orang meninggal.
Dari Kota Palu, Sirenja biasa ditempuh selama dua jam dengan menggunakan mobil. Lokasinya berada di pantai Barat atau sisi utara Teluk Palu.
Sebuah mobil dengan kapasitas tujuh penumpang digunakan menuju Sirenja. Satu jam perjalanan, mendekati Pelabuhan Pantoloan, tiba-tiba terjadi guncangan sangat kuat.
“Saya langsung tarik rem tangan, mobil berhenti di tengah jalan,” kata Ody Rahman, jurnalis NET TV yang mengemudikan mobil tersebut.
Di depan mobil, terlihat sejumlah kendaraan sepeda motor berjatuhan. Ody bersama empat jurnalis Palu lainnya Abdy Mari (TV One), Rolis Muhlis (Kompas TV), Jemmy Hendrik (Radar TV) dan Ary Al-Abassy (TVRI) turun dari mobil.
Mereka langsung merekam peristiwa tersebut dengan menggunakan telepon genggam. Ada yang menolong orang-orang yang terjatuh.
Tiba-tiba terjadi lagi gempa.
Ketika melihat ke laut, tampak gelombang tinggi bergerak cepat ke arah pantai dan daratan. Mereka terpana.
Jemmy Hendrik berteriak, “Itu tsunami!”
Teriakan Jemmy menyadarkan orang yang ada di sekitar tempat itu. Bahaya besar menghadang di depan mata.
Komentar tentang post