Operasi SAR di permukaan air mencakup covered area seluas 11.481 NM persegi atau 29.735 kilometer persegi.
Penyisiran pantai mulai dari Pantai Pemangkat hingga Jungkat sejauh 148 kilometer, sedangkan pencarian udara 22.096 NM persegi atau 75.789 kilometer persegi.
Setelah melaksanakan operasi SAR selama 10 hari dengan pertimbangan operasional dan hasil evaluasi dengan semua potensi SAR, maka operasi dihentikan oleh Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Hariadi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) di Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, Jumat (23/7) petang.
“Setelah melaksanakan evaluasi bersama Potensi SAR serta pihak keluarga korban, operasi SAR kami hentikan karena alasan efektifitas dalam penyelenggaraan operasi SAR,” katanya.
Selama 10 hari operasi SAR berlangsung, tim SAR berhasil mengevakuasi 83 orang selamat dan 24 orang meninggal dunia. Hingga saat ini, sebanyak 31 orang belum ditemukan.
Selanjutnya, tim SAR tetap melaksanakan patroli dan pemantauan, koordinasi dengan potensi SAR, serta menyebarkan e-broadcast kepada kapal-kapal yang melintas di kawasan tersebut untuk memberikan pertolongan atau evakuasi serta melaporkan jika melihat korban atau barang-barang yang diduga milik korban.
Ratusan personil terlibat dalam operasi SAR tersebut. Dari SAR Unit (SRU) laut, Basarnas mengerahkan KN SAR Laksmana Banjarmasin, KN SAR Karna Pangkalpinang, dan RIB 04 Kansar Pontianak didukung penuh oleh KRI Usman Harun, KRI Kerabit, KRI Celurit, KN P 341 dan KN P 5207 KPLP, KP Pelapis VI-304, RIB 03 KTP, BC 15018 Bea Cukai, KP Napoleon 037 dan Sea Rider 05 PSDKP-KKP.
Komentar tentang post