redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Laporan Khusus » Menghitung Usia Seseorang dengan Guncangan Gempa

Menghitung Usia Seseorang dengan Guncangan Gempa

VERRIANTO MADJOWA

redaksi redaksi
4 Desember 2018
Kategori : Laporan Khusus
Gempa dan tsunami

FOTO: VERRIANTO MADJOWA

GEMPA yang cukup kuat terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah tahun 2018 ini.
Gempa di Lombok berkekuatan magnitude 7,0 pada skala Richter (SR), terjadi pada Minggu (5/8) malam.

Di Donggala, gempa pada Jumat (28/9) saat senja, disusul dengan tsunami di Teluk Palu. Gempa ini berkekuatan M 7,4 SR.

Getaran kekuatan gempa di Lombok dan Donggala, disusul tsunami di Teluk Palu menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Di Palu, peristiwa gempa, tidak hanya disusul tsunami, melainkan juga likuefaksi.

Sejak dulu, Indonesia telah dikenal sebagai kawasan yang rawan gempabumi. Ini karena wilayah Kepulauan Nusantara terletak di zona tumbukan lempeng-lempeng tektonik aktif.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tingginya potensi gempabumi di Indonesia, sepatutnya jangan sampai membuat masyarakat terus-menerus dicekam rasa takut dan khawatir berlebihan. Masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara penyelamatan saat terjadi gempabumi.

Sangat penting untuk memperhatikan peta bahaya dan risiko bencana, sebelum merencanakan penataan ruang dan wilayah. Perlu ada upaya serius dari berbagai pihak dalam memperketat penerapan “building code” dalam membangun struktur bangunan tahan gempa.

Untuk bangunan yang sudah ada dan dihuni, perlu dicek kesehatan dan kekuatan strukturnya. Bahkan Pemerintah Daerah perlu melakukan audit struktur bangunan dan infrastruktur di daerah rawan gempa. Apabila dinilai membahayakan, perlu diterapkan rekayasa teknis untuk penguatan struktur bangunan.

Upaya sosialisasi melalui pendidikan formal dan non formal juga perlu terus dilakukan. Seperti yang ada dalam kurikulum kemaritiman yang diimplementasikan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelabuhan Wani, Donggala
FOTO: VERRIANTO MADJOWA

Deputi Koordinasi Sumberdaya Manusia (SDM), Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman, Safri Burhanuddin mengatakan, kurikulum kemaritiman yang telah diterapkan di sejumlah sekolah tidak kaku. Kurikulum ini bukan hanya menyangkut bagaimana menanamkan budaya maritim. Di dalam kurikulum ini mengajarkan tanggap bencana sejak dini.

Di masa lalu, gempa telah menjadi bagian kehidupan orang-orang di Kepulauan Nusantara. Seperti dalam menghitung usia seseorang. Usia tidak dihitung dengan menggunakan kalender.

Usia seseorang dihitung berdasarkan guncangan gempa yang kuat. Ini antara lain yang dicatat Naturalis Inggris Alfred Russel Wallace. Wallace mengelilingi Kepulauan Nusantara antara 1854 – 1862.

Dari perjalanan dan berbagai catatan serta pengamatan di berbagai tempat, Wallace kemudian menetapkan garis persebaran fauna di Indonesia. Ia juga sebagai pencetus teori Evolusi sejati.

Taksonomi flora dan fauna di Nusantara telah dicatat Wallace. Dengan persebaran, perubahan lempeng dan masa geologis yang dibuat rinci. Wallace juga mengamati suku-suku di Kepulauan Nusantara.

Berkaitan dengan gempa ini, menurut Wallacea, Kepulauan Nusantara merupakan daerah yang dilewati deretan gunung api dan sering terjadi gempa.

Gempa ringan terjadi selang waktu beberapa minggu atau bulan. Gempa yang lebih keras terjadi tiap tahun.
Gempa yang keras ini menjadi salah satu patokan usia. Karena dalam setahun, banyak gempa keras. Ini yang menjadi dasar dalam perhitungan waktu.

Menurut Wallace, di beberapa pulau, umur seorang anak dan kejadian penting lainnya dalam masyarakat dihitung berdasarkan waktu terjadinya gempa.

Gempa yang kuat, tidak memberikan kesempatan untuk berpikir atau berharap. Gempa besar merupakan bencana alam paling destruktif dan mengerikan yang dapat melanda manusia. Wallace sendiri sempat merasakan guncangan gempa yang cukup kuat di Tomohon.

Untuk itu, banyak peran dan upaya sosialisasi tanggap bencana. Seperti dikatakan Dwikorita Karnawati, memahami cara penyelamatan akan menjadikan masyarakat siap dalam menghadapi bencana.

Gladi evakuasi perlu dilakukan secara rutin dan terus-menerus. Baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, rumah sakit, hotel dan di gedung-gedung publik di tengah-tengah masyarakat.

Dengan upaya ini, masyarakat akan lebih terampil dan cekatan dalam melindungi ataupun menyelamatkan dirinya saat terjadi gempa. Begitu pula dengan gempa yang disusul tsunami.*

Tags: BMKGGempaTsunami Palu
Bagikan10Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Pendataan dan pengukuran gurita hasil tangkapan nelayan Banggai Laut, Minggu (23/1/2022). FOTO: YAYASAN KALI
Berita

Agar Gurita Tak Menghilang di Banggai Laut

24 Januari 2022
Gurita selimut (Blanket octopus) yang memiliki 8 lengan (4 lengan pendek, 4 panjang) dan jubah semi transparan yang sebagian sudah rusak. Blanket octopus pertama kali ditemukan di perairan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Teluk Tomini, Rabu 18 Agustus 2021. FOTO: UMAR PASANDRE/DARILAUT.ID
Berita

Gurita Selimut Betina Ditemukan di Perairan Pohuwato, Gorontalo

8 September 2021
Loyan Arsad, nelayan penangkap ikan tuna sirip kuning di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. FOTO: DOK. DARILAUT.ID
Berita

Riwayat Nelayan Penangkap Ikan Tuna yang Beralih Dari BBM ke Gas

6 Agustus 2021
Next Post
GOOGLE

Laut China Selatan Jalur Terpadat di Dunia

Hiu Paus

DKP Gorontalo Fasilitasi Penataan Kawasan Konservasi Hiu Paus

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Hasil Riset, Vaksin Ampuh Melindungi Dari Covid-19

Pekerjaan Bawah Air Harus Diawasi Perhubungan Laut

Traffic Tinggi, Layanan Whatsapp Listrik Gratis PLN Beroperasi 6 April

Penyu Hijau Mati Karena Konsumsi Plastik

Tidak Mengandung Bahan Beracun, Serpihan Roket Cina Jatuh di Kalimantan Barat

Lebih Dari 56 Ribu Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk