Jumat, Juni 13, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Laporan Khusus

Mengiris Perut Penyu Hijau

redaksi
3 September 2018
Kategori : Laporan Khusus
0
Mengiris Perut Penyu Hijau

FOTO: DOK. WWF INDONESIA

PERUT penyu terbelah. Bagian pencernaan, seperti usus menjulur, panjang. Inilah kondisi beberapa penyu yang ditemukan mati terdampar di pesisir Paloh, Kalimantan Barat.

Mengiris perut penyu untuk mendapatkan telur menjadi cara yang ditempuh pemburu, tanpa harus menunggu sampai selesai bertelur. Ritual penyu bertelur ini biasanya sampai tiga jam lamanya.

World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia mencatat kejadian ini. Marine Species Conservation Coordinator, WWF-Indonesia Dwi Suprapti mengatakan, cara itu dilakukan pemburu telur penyu untuk mengeluarkan telur secara paksa. Biasanya, pemburu akan menunggu sampai selesai penyu bertelur.

Pesisir Paloh sejak dulu sebagai habitat penyu bertelur, terutama jenis penyu hijau (Chelonia mydas). Sepanjang tahun, lokasi ini menjadi target perburuan.

Lokasinya berada di kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Sarawak – Malaysia dan berada pada pertemuan Laut Cina Selatan dan Laut Natuna.

Terdapat beberapa desa di pesisir Paloh, masing-masing Kalimantan, Malek, Matang Danau, Mentibar dan Nibung. Kemudian, Desa Sebubus, Tanah Hitam dan Temajuk. Panjang pantai di utara Paloh mencapai 6.395,70 km2 atau 4,36 persen luas Kalimantan Barat.

Pantai Paloh memiliki panjang 63 kilometer. Hanya 10 kilometer dengan status sebagai kawasan lindung, yaitu Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing. Sepanjang 53 km sisanya dalam proses pencadangan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) oleh Pemerintah Kabupaten Sambas.

Advertisement
Halaman 1 dari 3
123Selanjutnya
Tags: KKPPenyuWWF Indonesia
Bagikan17Tweet2KirimKirim
Previous Post

Ada Ritual Memanggil Penyu di Indonesia

Next Post

Mahasiswa Pencinta Alam UGM Ekspedisi di Pulau Terluar

Postingan Terkait

Owan, Nelayan Teluk Tomini Juara D’Academy 6 Indosiar

Owan, Nelayan Teluk Tomini Juara D’Academy 6 Indosiar

6 April 2024
Tradisi Nelayan Kota Gorontalo Berbagi Ikan Hasil Tangkapan

Tradisi Nelayan Kota Gorontalo Berbagi Ikan Hasil Tangkapan

6 April 2024

Melaut Saat Cuaca Ekstrem Nelayan Harus Punya Mental Kuat

Nelayan Pahlawan Pangan Dari Komoditi Ikan

Kisah Pendulangan Emas Botudulanga dan Dudangata di Pohuwato

Misteri Emas “Dudangata” di Cagar Alam Panua

Agar Gurita Tak Menghilang di Banggai Laut

Gurita Selimut Betina Ditemukan di Perairan Pohuwato, Gorontalo

Next Post
Mahasiswa Pencinta Alam UGM Ekspedisi di Pulau Terluar

Mahasiswa Pencinta Alam UGM Ekspedisi di Pulau Terluar

Komentar tentang post

TERBARU

Mahasiswa UNG Masuk Nominasi 10 Karya Terbaik Arsitektur Apaadanya

Badai Tropis Wutip Menghampiri Pulau Hainan di Selatan Cina

Lebih Dari 7800 Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Guru di UNG

Provinsi Hainan di Selatan Cina Bersiap Menghadapi Siklon Tropis Wutip

Muhlis Suhaeri-Mursalin Pimpin AMSI Kalbar Periode 2025-2029

Gempa Kuat 6,4 SR Guncang Taiwan

AmsiNews

REKOMENDASI

Banyak Orang Islandia Tidak Makan Daging Paus

AMSI Apresiasi Peluncuran Google News Showcase

Beryl, Helene, Milton dan John Dihapus Dari Daftar Nama Siklon Tropis

2019, Harga Lajang di Gorontalo Rp 2 Ribu hingga 23 Ribu per Kilogram

Lebih 100 Rumah Rusak Karena Gempa M 7,5 di Laut Banda

Digigit Hiu Pemotong, Paus Berkepala Melon Mati Terdampar di Perairan Buleleng

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.