LAUT yang jernih itu, permukaannya berubah menjadi hitam. Zat berwarna hitam di permukaan ini sampai ke pinggiran pantai. Lantas, melekat di bebatuan atau pasir.
Pemandangan seperti ini dapat ditemui di Kepulauan Riau, seperti di perairan Bintan dan Batam. Lokasi ini sangat rawan dengan kejadian tumpahan minyak (oil spill).
Hampir setiap tahun, tiba-tiba saja air laut berubah warna. Tumpahan minyak tak hanya melulu soal lingkungan, tapi kasus ini sangat berpengaruh pada perekonomian warga setempat dan biota laut.
Tim Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menelusuri jejak tumpahan minyak di Bintan dan Batam. Ketika tim menyusuri pantai, terlihat dengan jelas jejak tumpahan minyak yang menempel di bebatuan sepanjang pantai.
Di bagian lain, tampak lapisan minyak di pasir. Ketika pasir ini digali, muncul lebih banyak minyak hitam.
Pusat Riset Kelautan dengan Koordinator Dr Widodo S. Pranowo, telah melakukan survei lokasi dan kajian. Menurut Widodo, tim Pusat Riset Kelautan menemukan banyak tumpahan minyak di pantai.
Ini data terbaru pada 2018. Tim survei Pusat Riset Kelautan yang diketuai Dr Budhi Gunadharma menyusur pantai di Bintan dan Batam. Tim riset ini dengan anggota, masing-masing, August Daulat MSc, Joko Subandriyo ST, Rizal Fadlan Abida ST, Sari Novita ST dan Armyanda Tussadiah SKel.
Tim KKP ini melaksanakan survei untuk mencari jejak tumpahan minyak (oil spill) di pada Mei dan Agustus 2018 lalu. Survei “Kajian Kepekaan Wilayah Perairan Bintan-Batam Terhadap Sebaran Tumpahan Minyak” berada di sejumlah lokasi. Seperti di pesisir Batu Merah, Tanjung Pinggir, Turi Beach Resort, Teluk Mata Ikan dan pantai utara Pulau Batam.
Perairan Bintan dan Batam darurat tumpahan minyak. Peristiwa tumpahan minyak terparah terjadi pada Maret 2018.
Tim menemukan, tumpahan minyak yang masih melekat di bebatuan dan pasir. Seperti di Turi Beach.
Ketika permukaan air laut berubah warna, pada Maret 2018, manajemen resort Turi Beach melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup setempat. Tumpahan minyak menggenangi sepanjang perairan pantai.
Saat kejadian tumpahan minyak, pihak Turi Beach langsung melakukan pembersihan secara mandiri. Caranya, tumpahan minyak di permukaan laut dimasukkan ke dalam tong dan dikumpulkan di tempat penyimpanan (storage) yang terletak tidak jauh dari resort. Minyak yang dikumpul dalam tong, diangkut ke tempat pembuangan.
Toh dengan membersihkan permukaan laut dan mengangkut tumpahan ke tempat pembuangan, tak menghilangkan tumpahan minyak yang lain. Sebaran minyak ini masih ada yang melekat di bebatuan dan pasir.*
Komentar tentang post