STUDI terbaru kembali menyimpulkan bencana kematian bagi penyu yang mengonsumsi plastik. Satu serpihan (potongan kecil) saja bisa mematikan penyu yang masih muda.
Penyu yang menelan 200 serpihan plastik, dipastikan mati. Yang menelan 14 serpihan kemungkinan mati 50 persen. Satu potongan plastik, 22 persen akan mengalami kematian.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Nature.com dengan judul A quantitative analysis linking sea turtle mortality and plastic debris ingestion, 13 September 2018.
Tim peneliti telah melakukan nekropsi (bedah bangkai) pada 246 penyu di Queensland, Australia. Data ini secara khusus meneliti konsumsi plastik di seluruh saluran pencernaan.
Nekropsi pada 246 penyu diperoleh dari seluruh Queensland. Penyu ini telah terdampar mati atau masih hidup dan kemudian meninggal setelah jangka waktu tertentu saat di rehabilitasi.
Terdapat 160 penyu hijau (Chelonia mydas), 52 penyu sisik (Eretmochelys imbricata), 30 penyu tempayan (Caretta caretta), satu penyu pipih (Natator depressus) dan satu penyu penyu lekang/zaitun (Lepidochelys olivacea).
Penyu yang di nekropsi mulai tukik sampai yang dewasa, namun mayoritas yang masih remaja. Isi saluran pencernaan disaring untuk ekstraksi setiap plastik. Plastik yang ditemukan, diklasifikasikan menjadi jenis material, kemudian diukur, dihitung dan ditimbang.
Kombinasi data juga dilakukan dengan menyelidi laporan nekropsi yang disimpan di database Pemerintah Queensland StrandNet (https://www.derm.qld.gov.au/strandnet). Analisis dalam database penyu terdampar sebanyak 706 catatan, kurun waktu 1992 hingga 2014. Semua data ini terdapat dalam sistem pelaporan pemerintah negara bagian di Queensland.
Studi ini menemukan risiko kematian bagi penyu yang menelan serpihan plastik di semua tahap siklus hidupnya. Penyu yang mengonsumsi 14 potongan plastik pada ususnya memiliki kemungkinan kematian 50 persen.
Tim peneliti ini, masing-masing Chris Wilcox dari Oceans and Atmosphere, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation, Hobart, Tasmania, Australia. Selain itu, Qamar A Schuyler, Melody Puckridge, Qamar A Schuyler, Kathy Townsend dan Britta Denise Hardesty.*
Komentar tentang post