TIDAK banyak ilmuwan dunia seperti Prof Suharsono. Doktor dari Universitas Newcastle Upon Tyne, Inggris, pada 1990 ini, bukan hanya mengetahui dan memahami setiap lekuk karang.
Dalam pembahasan mengenai terumbu karang pun, Suharsono selalu mengikuti dan mengawal setiap proses.
Seperti ketika berada di Gorontalo. Setelah menjadi narasumber Sosialisasi & Replikasi Kegiatan Pemulihan Terumbu Karang, Suharsono, masih ikut dalam sesi selanjutnya. Meski pun bukan lagi sebagai nara sumber, satu per satu, pemaparan nara sumber lain dan peserta disimak selama acara berlangsung.
Kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Fakultas Perikanan bekerjasama dengan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berlangsung pagi hingga sore, pada Rabu (5/12).
Esoknya, Kamis (6/12), Suharsono bersama peserta lainnya ke lokasi rehabilitasi terumbu karang di perairan Desa Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. Diskusi pun terus mengalir di lapangan.
Semangat kelautan Suharsono masih terlihat sangat jelas. Dari tahun ke tahun, Suharsono selalu ke lapangan dan mencermati setiap laporan kondisi terumbu karang di Indonesia.
Keuletan dan ketekunannya meneliti terumbu karang di berbagai perairan dan pulau-pulau di Indonesia patut untuk diteladani.
Komentar tentang post