Palu – Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Palu Cahyo Nugroho telah mengamati potensi longsoran di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Untuk itu, Stasiun Geofisika Kelas I Palu mengimbau warga yang berada didekat lokasi longsoran di atas Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah untuk meninggalkan sementara lokasi tersebut.
Stasiun Geofisika Kelas I Palu Cahyo Nugroho telah mengeluarkan surat bernomor GF.302/258/PLU/X/2018. Surat tanggal 17 Oktober itu ditujukan kepada Bupati Sigi.
Isi surat ini: “Sehubungan dengan terjadinya longsoran di atas Desa Poi dan material sedimen longsorannya masih berada di atas Desa Poi, maka diimbau agar warga desa yang berada di bawah material longsoran meninggalkan sementara tempat tersebut untuk menghindari bencana ikutan karena kejadian gempabumi susulan saat ini masih berlangsung.”
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan kajian untuk relokasi daerah amblas di Balaroa dan Petobo. Di lokasi ini telah dilakukan pengambilan data lapangan, yakni surface rupture dan gerakan tanah.
Selain itu, pengamatan kerusakan akibat likuefaksi, persiapan survei mikrotremor di lokasi yang telah diusulkan, pemetaan dengan drone di Petobo, Balaroa, dan Jonooge. Kemudian mengamati kemungkinan banjir bandang di Dolo, Kabupaten Sigi.
Sebanyak 50 ahli dari Badan Geologi telah diterjunkan untuk menilai wilayah mana yang bisa digunakan untuk hunian kembali dan mana yang tidak.*
Komentar tentang post