“Ekspedisi saya ke Kepulauan Aru terbilang cukup sukses…….. Dengan keberhasilan ini saya terdorong untuk melanjutkan penelitian saya di Molluca dan New Guinea…,” Alfred Russel Wallace, Juli 1857.
16 KAPAL LAYAR bersamaan meninggalkan Dobo, Kepulauan Aru, pada 2 Juli 1857. Angin timur berhembus, membawa kapal layar mengarungi laut Banda menuju pelabuhan Makassar, Celebes.
Salah satu kapal layar ini ditumpangi naturalis asal Inggris Alfred Russel Wallace. Wallace menyebut “perahu Macassar” untuk kapal layar yang biasa digunakan para pedagang Bugis.
Selama enam bulan Wallace berada di Kepulauan Aru. Penelitian yang dilakukannya terbilang sukses. Dobo dan Kepulauan Aru, yang membawa Wallace melanjutkan penelitian selama lima tahun di Kepulauan Maluku dan Papua.
Ya, Dobo dan Kepulauan Aru bukanlah tempat yang tiba-tiba baru muncul di peta. Kapal layar asal Sulawesi Selatan telah mengarungi pelayaran dari Makassar menuju Dobo dan sebaliknya, ratusan tahun lalu.
Untuk mencapai Kepulauan Aru, para pelaut Bugis-Makassar, berlayar 1000 mil lebih dengan memanfaatkan hembusan angin di musim barat, pada Desember dan Januari. Kapal layar ini akan kembali lagi ke Makassar pada Juli atau Agustus, di musim timur.
Wallace mengikuti pola pelayaran ini dari Pelabuhan Makassar. Pertengahan Desember 1856, Wallace menuju Dobo. Kapal yang ditumpangi Wallace mempunyai dua tiang layar, berbentuk segi tiga yang dapat dipindah-pindahkan.
Komentar tentang post