redaksi@darilaut.id
Minggu, 5 Februari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Letak Geografis Indonesia Rentan Terhadap Bencana Multi Hidrometeorologi

Letak Geografis Indonesia Rentan Terhadap Bencana Multi Hidrometeorologi

redaksi redaksi
25 Maret 2022
Kategori : Berita
GOOGLE EARTH

GOOGLE EARTH

Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, dampak perubahan iklim global khususnya di Indonesia yang letak geografis berada di antara dua samudera yaitu Hindia dan Pasifik dan dua benua yaitu Asia dan Australia serta memiliki topografi yang kompleks menjadikan Indonesia rentan terhadap bencana multi hidrometeorologi.

“Jadi kami terus melakukan upaya peningkatan sistem peringatan dini untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di Indonesia,” kata Dwikorita saat menjadi pembicara dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (World Meteorological Day), Rabu (23/3).

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO, World Meteorogical Organization) menyelenggarakan Perayaan Puncak World Meteorological Day 2022 di Jenewa.

Tema peringatan Hari Meteorologi Dunia “Early Warning and Early Action: Hydrometeorological and Climate Information for Disaster Risk Reduction” yang berlangsung secara virtual.

Dwikorita menjelaskan betapa pentingnya pengetahuan peringatan dini dalam perubahan iklim.

Upaya BMKG agar sistem peringatan dini bencana lebih optimal melalui sinergi pentahelix. Kolaborasi ini antara pemerintah, komunitas, akademisi, sektor usaha, dan media dan diperlukan untuk memastikan sistem peringatan dini dapat diterima di semua sektor.

“Tantangan sebenarnya adalah bagaimana memastikan bahwa pesan peringatan dini dapat diterima hingga lapisan paling bawah. Bukan hanya itu, pesan peringatan dini juga harus dapat dimengerti dan ditanggapi dengan tepat. Ini merupakan pekerjaan rumah untuk bekerja lebih keras agar upaya tersebut makin efektif,” kata Dwikorita.

Sekretaris Jenderal WMO, Prof. Petteri Taalas, mengatakan, kondisi iklim global dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir telah berubah drastis iklim menjadi lebih panas yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca.

Akibat dari perubahan iklim global sering terjadi peristiwa ekstrem di berbagai belahan dunia, seperti pada Juni 2021 terjadi gelombang panas di Pasifik Barat Laut dan pada Juli 2021 Jerman lebih sering terjadi banjir.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Petteri Taalas menyampaikan visi WMO terhadap isu perubahan iklim global.

“Pada tahun 2030, kita melihat dunia di mana semua negara terutama negara yang paling rentan, lebih tahan terhadap sosial ekonomi konsekuensi dari cuaca ekstrem, iklim, air dan peristiwa lingkungan lainnya dan mendukung mereka dalam pembangunan berkelanjutan melalui jasa, baik di darat, di laut atau di udara,” kata Taalas.

Taalas juga mengapresiasi kinerja BMKG dalam upaya penguatan sistem peringatan dini multi bencana.

Menurut Taalas Indonesia patut berbangga dengan BMKG. Mandatnya luas. BMKG mampu memobiliasi berbagai disipilin keahlian untuk berkontribusi pada perlindungan dan kesiapsiagaan negara terhadap peristiwa berbahaya termasuk badai dan banjir, bahaya laut dan pesisir, gempa bumi dan letusan gunung berapi.

“BMKG adalah contoh yang sangat baik dalam memberikan peringatan dini multi-bahaya dan prakiraan berbasis dampak,” ujar Sekjen WMO.

Tags: BMKGOrganisasi Meteorologi DuniaPerubahan IklimWorld Meteorological Day
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Planet Jupiter dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, pada 27 Juni 2019. Pada hari Jumat, 3 Februari 2023, para ilmuwan mengatakan telah menemukan 12 bulan baru di sekitar raksasa gas tersebut, dengan jumlah total menjadi 92. FOTO: NASA, ESA, A. Simon/Goddard Space Flight Center, M.H. Wong/University of California, Berkeley via AP
Berita

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

5 Februari 2023
Kapal kargo Jepang, Seiryu, tenggelam di Laut Pedalaman Seto Jepang, Kamis (2/2). FOTO: NHK
Berita

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

5 Februari 2023
Kapal kargo MSC Faith kandas di dekat Pulau Batu Berhenti, Kota Batam, pada Selasa (31/1) malam. FOTO: HUBLA
Berita

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

5 Februari 2023
Next Post
GAMBAR: Mercator Ocean International, Copernicus Marine Service.

Belajar Gratis Ilmu Kelautan Melalui Copernicus Marine Service

GAMBAR: Mercator Ocean International, Copernicus Marine Service

Mengapa Laut itu Penting?

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Jejak-Jejak Tumpahan Minyak

Buka Data Tangkapan Ikan, Indonesia Apresiasi Langkah Panama

Merawat Pinisi, Kapal Layar Asli Nusantara

Pencarian Kapal Kakap Merah III

Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

September, Puncak Peringatan Hari Konservasi Tahun 2020

TERBARU

Pecahkan Rekor di Tata Surya, Jumlah Bulan Jupiter Menjadi 92

Kapal Kargo Tenggelam di Laut Jepang

Kapal Kargo Muat 6153 Kontainer Kandas di Selat Singapura

Bibit Siklon Tropis 95S dan 97S Mampu Tingkatkan Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Bibit Siklon Tropis 97S Berkembang di Selatan Bali, 95S di Selatan Jawa

Mata Ikan Tuna Mengandung Omega-3

TERPOPULER

  • Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona, Amerika Serikat. Komet ini akan melintas dekat Bumi, termasuk Indonesia, awal Februari 2023. FOTO: CHRIS SCHUR

    Komet Hijau Menghampiri Bumi

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Penduduk Miskin Gorontalo Bertambah

    9 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    34 bagikan
    Bagikan 14 Tweet 8
  • Langka, Gerhana Matahari Hybrid Akan Terjadi di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    28 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    234 bagikan
    Bagikan 99 Tweet 56
  • Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    29 bagikan
    Bagikan 12 Tweet 7
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk