Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, dampak perubahan iklim global khususnya di Indonesia yang letak geografis berada di antara dua samudera yaitu Hindia dan Pasifik dan dua benua yaitu Asia dan Australia serta memiliki topografi yang kompleks menjadikan Indonesia rentan terhadap bencana multi hidrometeorologi.
“Jadi kami terus melakukan upaya peningkatan sistem peringatan dini untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di Indonesia,” kata Dwikorita saat menjadi pembicara dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (World Meteorological Day), Rabu (23/3).
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO, World Meteorogical Organization) menyelenggarakan Perayaan Puncak World Meteorological Day 2022 di Jenewa.
Tema peringatan Hari Meteorologi Dunia “Early Warning and Early Action: Hydrometeorological and Climate Information for Disaster Risk Reduction” yang berlangsung secara virtual.
Dwikorita menjelaskan betapa pentingnya pengetahuan peringatan dini dalam perubahan iklim.
Upaya BMKG agar sistem peringatan dini bencana lebih optimal melalui sinergi pentahelix. Kolaborasi ini antara pemerintah, komunitas, akademisi, sektor usaha, dan media dan diperlukan untuk memastikan sistem peringatan dini dapat diterima di semua sektor.
Komentar tentang post