Darilaut – Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang memiliki banyak potensi bencana. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengatakan, mengingat tingginya ancaman bencana di Indonesia, maka LIPI tergerak untuk melakukan penelitian terkait bencana pada spektrum yang luas.
“LIPI fokus melakukan penelitian pada tiga aspek yaitu mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanganan pasca bencana,” kata Handoko dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Kamis (4/3).
Menurut Handoko riset yang fundamental sangat penting karena menjadi dasar landasan untuk melakukan mitigasi bencana dengan lebih baik. Mitigasi bencana selalu didasarkan pada pemodelan dan pengetahuan sebelumnya.
“Mitigasi juga dapat dilakukan sesuai dengan karakter lokasi potensi bencana dan potensi risikonya, sehingga mitigasi bencana dapat dilakukan dengan lebih baik,” ujar Handoko seperti dikutip dari Lipi.go.id.
Handoko mengatakan beberapa teknologi dan mitigasi bencana telah diteliti dan dikembangkan oleh LIPI.
“Kami memiliki teknologi Drainase Siphon dan LIPI Wiseland. Teknologi Drainase Siphon adalah bagaimana mengubah aliran air yang ada di bawahnya, sehingga tidak mengganggu bidang luncur yang berpotensi menimbulkan longsor dikemudian hari,” ujarnya.
Komentar tentang post