Dalam observasi oseanografi, LIPI juga bekerja sama dengan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL, KKP).
“Ekspedisi ini ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat oseanografi fisika dari arus laut lintas Indonesia atau disebut juga dengan Indonesia Throughflow, percampuran air, dan kenaikan permukaan air laut,” kata Handoko saat membuka kegiatan Sapa Media: Ekspedisi Indonesia Timur Kapal Riset Baruna Jaya VIII, Selasa (30/3).
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Ocky Karna Radjasa mengatakan Ekspedisi Indonesia Timur 2021 juga mempelajari massa air laut dengan atmosfir dan dampaknya pada iklim global.
Pelayaran riset ini juga penting untuk akuisis dan preservasi hayati laut Indonesia, baik potensi dan pengembangannya.
“Banyak potensi hayati laut dalam dan Sumber Daya dari laut yang belum tersentuh. Laut Banda memiliki palung dengan kedalaman 8000 meter. Jika kita bisa melihat keanekaragaman hayati di sana, maka bisa menjadi potensi baru yang belum terkuak,” ujar Ocky.
Komentar tentang post