Darilaut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat dapat menghemat air.
Hal ini karena sepanjang musim kemarau, sektor pertanian akan dapat terdampak, terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan.
Selain itu, kekeringan ini dapat menjadi kondisi yang berujung kepada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang jika tidak terkendali. Ini dapat menimbulkan krisis kabut asap yang tidak hanya berdampak terhadap kualitas lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.
“Belum lagi, di musim kemarau, udara akan menjadi lebih kering dan banyak debu sehingga juga sangat rentan terhadap penyebaran penyakit,” kata Pelaksana tugas Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan.
Ardhasena mengingatkan semua pihak untuk menghemat penggunaan air di dalam maupun di luar rumah. Kemarau kering yang melanda akibat El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif diperkirakan akan membuat debit air sungai maupun sumber mata air mengalami penurunan sehingga dapat berdampak pada ketersediaan dan pasokan air bersih.
“Gunakan bak penampung guna mengantisipasi kelangkaan air. Biasakan matikan kran saat tidak digunakan, atur jadwal menyiram tanaman dan mencuci kendaraan, pakailah air sesuai kebutuhan,” kata Ardhasena.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan di sektor perikanan, perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino dan IOD positif yang mendingin, biasanya justru berpotensi meningkatkan tangkapan ikan.
“Peluang dari kondisi ini harus dimanfaatkan karena dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Jum’at (21/7).
Namun, Dwikorita mengingatkan akan adanya ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan imbas fenomena El Nino dan IOD positif yang mengakibatkan kekeringan.
Situasi ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.
Menurut Dwikorita pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera.
Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman, ujar Dwikorita.
Dwikorita mengatakan fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan sehingga membuat musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.
Komentar tentang post