Darilaut – Indonesia memiliki gunung api aktif yang sangat banyak, sehingga citra satelit akan sangat penting.
Kebanyakan gunung api di indonesia tidak dimonitor secara instrumental untuk memantau faktor seperti kegempaan dan emisi gas. Karena itu, satelit dapat membantu untuk melakukan observasi berbasis darat yang tidak dapat dilakukan karena keterpencilan.
Salah satunya, Gunungapi Anak Krakatau. Kepulauan Krakatau terdiri atas beberapa pulau di antaranya Pulau Sertung, Pulau Panjang, Pulau Rakata, dan Pulau Gunungapi Anak Krakatau.
“Sekitar 6 juta orang tinggal dalam radius 100 km dari gunung api ini, sehingga monitoring sangat penting,” ujar dosen tamu Alessandro Novellino dari British Geological Survey , seperti dikutip dari Itb.ac.id.
Alessandro yang membawakan tema geologi, geokimia, dan geofisika dari gunung berapi dengan pemaparan bertajuk “Observing Volcanoes from Space” saat kuliah GL5002 Kapita Selekta I Teknik Geologi pada Kamis (30/9).
Satelit Multispektral digunakan untuk mengobservasi garis pantai, perubahan vegetasi, tsunami-trim line, serta pemetaan material erupsi. Radar digunakan untuk mengobservasi collapted area.
Menggunakan plumes elevation, bisa diestimasi parameter awan debu vulkanik dan laju erupsi, yang bisa digunakan menetapkan zona bahaya.
Komentar tentang post