Dalam sesi ini materi yang dibawakan mengenai ”Peran Media dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada.”
Akademisi UNG Dr. Noval Sufriyanto Talani, mengatakan, saat ini kita telah disuguhkan dalam berbagai hal dan beberapa komunikasi politik pasangan calon melalui media kampanye.
Noval menggali kembali model kampanye di masa lalu, misalnya, ketika mesin cetak ditemukan dan revolusi industri terjadi, posisi media menjadi sangat penting.
Dalam kondisi sekarang, Noval menyangsikan posisi media yang independen. Kenapa? ”Selama media masih memiliki bias,” maka ”tidak akan independen,” ujarnya.
Noval mencontohkan suka dan tidak suka dengan seseorang itu bias. Bias media dimulai dari individu, awak media dan redaksinya sampai pemilih. Kemudian, bias organisasi media.
”Independensi media banyak yang mengukur bagaimana konten yang dihasilkan tidak menyesatkan,” ujar Noval.
Selama menghasilkan konten yang tidak menyesatkan, ada arguman yang bilang itu adalah bias yang ditolelir. ”Dalam artian, Itulah independensi media,” kata Noval yang mengulas materi ”Dampak Pemberitaan Media Terhadap Persepsi Publik di Masa Pilkada.”
Narasumber lain dalam diskusi publik, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo Verrianto Madjowa, yang membahas ”Peran Media Digital dalam Menjaga Integritas dan Independensi di Masa Pilkada.