GARAM artisan (specialty) dihasilkan dengan teknik khusus yang lebih rumit dan memiliki kekhasan rasa. Karena itu, garam ini memiliki harga jual yang jauh lebih baik, dibanding garam meja biasa.
Produk garam artisan tidak akan masuk ke segmen pasar bawah, yang memerlukan asupan yodium tambahan.
Menurut Asisten Deputi Bidang Sumberdaya Mineral dan Energi NonKonvensional Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Amalyos Chan, celah pasar untuk garam artisan Bali bukan untuk masyarakat luas, melainkan untuk segmen tertentu.
Hanya konsumen yang memahami dan memerlukan karakter garam artisan yang akan membeli garam tersebut. “Jika pasokan garam specialty tidak dipenuhi dalam negeri, maka akan dipasok dari luar, termasuk proses hand carry dan menghilangkan kesempatan perajin garam lokal mendapatkan manfaat dari permintaan garam khusus ini,” kata Amalyos, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Fasilitasi Perizinan Ekspor Produk Garam Artisan di Kuta, Bali.
Rakor yang difasilitasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ini berlangsung pada Kamis (6/12) dan Jumat (7/12) pekan lalu, dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan Kementerian Kesehatan. Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi, Pemerintah Daerah, serta pengusaha, investor dan asosiasi garam.
Komentar tentang post