Darilaut – Sistem penginderaan jauh telah mengumpulkan data dalam jumlah yang besar dari satelit secara in-situ selama beberapa dekade.
Data tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui berbagai hal terkait kondisi permukaan bumi.
Dengan menjalin kerja sama yang erat dengan EU Copernicus, Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat mengakses data tersebut dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Pemanfaatan data dan informasi dari sistem penginderaan jauh diharapkan mampu berkontribusi signifikan, bagi penelitian dan inovasi program ruang angkasa di Indonesia.
Dari data dan informasi tersebut, pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi berbagai sektor ekonomi dan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.
Terkait sistem penginderaan jauh inilah, BRIN meningkatkan kerja sama dengan EU Copernicus, sebuah lembaga observasi milik Uni Eropa yang mengamati Bumi dan lingkungannya.
Kerja sama ini diwujudkan dengan menyelenggarakan Workshop on Copernicus secara virtual, Rabu (16/3).
Copernicus memberikan informasi yang diambil dari satelit observasi Bumi dan data in-situ. Informasi dan data tersebut dapat diakses oleh masyarakat dan organisasi mana pun di seluruh dunia secara bebas, penuh, dan terbuka.
Workshop ini akan memberikan informasi tentang aplikasi citra satelit di Indonesia. Informasi yang dimaksud adalah terkait kondisi dan potensi penggunaan data penginderaan jauh saat ini.
Komentar tentang post