Darilaut – Kelompok laki-laki lebih banyak terinfeksi positif Covid-19 dibandingkan perempuan. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, juga di negara-negara lain.
Dilansir Klikdokter.com, berdasarkan data, pasien virus corona didominasi laki-laki. Lantas, apakah itu pengaruh dari daya tahan tubuh laki-laki yang lebih buruk atau hal lain?
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Halik Malik mengatakan, salah satu faktor yang memengaruhi mengapa laki-laki lebih berpotensi untuk menjadi pasien virus corona adalah karena tingkat mobilitas mereka yang tinggi.
Menurut dr Devia Irine Putri, daya tahan tubuh wanita lebih kuat dibanding pria.
“Itu karena ada campur tangan kromosom X dan hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Devia seperti dikutip dari Klikdokter.com.
Karena itulah, bila terjadi penularan virus corona, pria lebih berpotensi terinfeksi, apalagi kalau mobilitasnya juga tinggi.
Hal lain, berkaitan dengan gaya hidup laki-laki cenderung tidak sehat. Ini mungkin juga tergantung pada masing-masing pria dan nilai sosial. Pria yang hidupnya lebih bersih dan teratur justru kerap dianggap kurang macho oleh masyarakat.
Begitu pula dengan menjaga bentuk tubuh dan kebiasaan merokok. Sepertinya para pria sudah paham bahwa merokok bisa menjadi “cara bergaul” dalam kehidupan sosial.
Bahkan, ada yang menganggap bila tanpa rokok maka obrolan jadi tak seru.
Komentar tentang post