Darilaut – Menghitung stok karbon padang lamun (seagrass) sangat kompleks. Untuk itu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan aplikasi CISE (Carbon Inventory for Seagrass Ecosystem).
Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN Udhi Eko Hernawan, mengatakan, apilikasi CISE berbasis data penelitian. Dengan menggunakan apilikasi CISE, menghitung stok karbon menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien.
Udhi menjelaskan CISE merupakan aplikasi berbasis sistem operasi mobile yang nyaman yang dapat digunakan untuk beberapa fungsi, seperti menghitung persediaan karbon lamun serta pengurangan emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim dari Konservasi/ Perlindungan Ekosistem Lamun.
“Ada banyak variabel yang harus diamati untuk menghitung stok karbon. Untuk melakukan perhitungan ini, sebelumnya kita membutuhkan banyak waktu, tenaga, sumber daya, studi ke lapangan, analisa di laboratorium, perhitungan, dan sebagainya,” kata Udhi.
“Kita tetap harus pergi ke lapangan, namun kita tidak perlu melakukan kegiatan di lab dan perhitungan rumus. Apilikasi ini kita hanya membutuhkan 2 data. Pertama adalah data total area padang lamun dan yang kedua adalah data biological padang lamun.”
Melalui pengembangan aplikasi CISE, peneliti BRIN A’an Johan Wahyudi dan Udhi meraih pendanaan AIS (Archipelagic and Island State) Forum.
Komentar tentang post