Darilaut – Unsur kimia merkuri atau hydrargyrum (raksa) adalah bahan toksik beracun yang dapat berpindah tempat dalam jarak jauh melalui udara dan air.
Aktivitas Pertambangan Emas Skala Kecil yang sebagian besar ilegal salah satu sektor yang menggunakan atau mengandalkan merkuri untuk mengolah bijih emas.
Menurut Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Ratno Nuryadi, penambang emas skala kecil membutuhkan pendampingan, agar penambang emas skala kecil ini dapat menjadi bagian dari aktivitas ekonomi rakyat dan berkontribusi pada pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Melalui Proyek GOLD-ISMIA (Global opportunities for Long Term Development – Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-scale Gold Mining Project) BRIN memiliki tanggung jawab untuk bekerja dari sisi teknologi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki seperti memberikan metode atau cara-cara pengolahan bijih emas alternatif tanpa merkuri.
Sebelumnya kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Beberapa output yang telah dihasilkan, antara lain, Detail Engineering Design Pilot Plant pengolahan bijih emas tanpa merkuri dan metode pengolahan bijih emas alternatif tanpa merkuri. Selain itu, prototipe merkuri, dan kontainer alat kesehatan bermerkuri.
Komentar tentang post