Bali – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kita harus menyadari bukan laut yang membutuhkan kita, melainkan kita yang membutuhkan laut.
“Laut mampu memulihkan dirinya sendiri jika kita memberinya kesempatan,” kata Susi dalam rangkaian acara Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali.
Banyaknya aktivitas illegal fishing menjadi ancaman bagi kelestarian laut. Pelaku illegal fishing dan destructive fishing kerap kali menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, sehingga mencemarkan ekologi laut.
“93 persen ikan kami dieksploitasi berlebihan oleh alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh pelaku illegal fishing,” ujarnya.
Indonesia telah melakukan upaya untuk melindungi lautan dengan berperang melawan illegal fishing dan telah berhasil menenggelamkan 488 kapal pelaku illegal fishing.
Moratorium telah diberlakukan selama satu tahun terhadap kapal ex asing untuk beroperasi. Begitupula larangan untuk trawl yang merusak perairan.
Perhelatan OOC 2018 berhasil mengumpulkan 287 komitmen nyata, dengan nilai lebih dari 10 miliar dolar AS dan menciptakan 14 juta kilometer persegi Kawasan Konservasi Laut.
“Jumlah ini melebihi harapan kami. Kami berterimakasih atas kontribusi kolektif Bapak Ibu sekalian dalam menentukan masa depan laut dan isinya, agar lebih lestari dan dikelola secara berkelanjutan,” kata Susi.
Komentar tentang post