Jumat, Mei 23, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Menteri Susi: Laut Memiliki Hak untuk Dilindungi

redaksi
28 September 2018
Kategori : Berita
0
Menteri Susi: Laut Memiliki Hak untuk Dilindungi

FOTO: DOK. KKP

Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, laut memiliki hak untuk dilindungi dan dilestarikan. Hal ini dikatakan Susi sebagai pembicara pada Pertemuan Pimpinan Jaringan Pembangunan Berkelanjutan ke-13 atau 13th Sustainable Development Solutions Network (SDSN) Leadership Council Meeting di New York, Senin (24/9).

Sebelum mengajak peserta pertemuan mengakui bahwa laut memiliki hak untuk dilindungi, Menteri Susi menceritakan pengalaman Indonesia mengimplementasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan perikanan Indonesia. Kebijakan ini antara lain, pemberantasan IUU (Illegal Unreported Unregulated) fishing yang selama ini merusak ekosistem laut dan menghabiskan sumber daya ikan Indonesia.

Acara ini menghadirkan ahli pembangunan berkelanjutan dari mancanegara, termasuk Jeffrey Sachs (Direktur SDSN), Guido Schmidt-Traub (Direktur Eksekutif SDSN) dan Peter Bakker (CEO World Business Council on Sustainable Development). Selain itu, Mari Elka Pangestu (Pakar Ekonomi Indonesia dan anggota Dewan Direksi SDSN) dan Prof Jatna Supriatna (Guru Besar Universitas Indonesia).

Tujuan pertemuan para board of directors yang merupakan Jaringan Pembangunan Berkelanjutan ke-13 ini untuk meninjau kembali prioritas implementasi untuk mencapai target-target Sustainable Development Goals (SDGs).
SDSN adalah forum yang dibentuk pada tahun 2012 oleh Sekjen PBB saat itu, Ban Ki Moon untuk mengakselerasi implementasi SDGs. Hingga kini, SDSN bergerak di bawah naungan Sekjen PBB (gagasan ini dilanjutkan oleh Sekjen Antonio Gutteres). SDSN mengumpulkan para pakar IPTEK dari mancanegara untuk mempromosikan solusi pembangunan berkelanjutan, termasuk SDG dan Paris Climate Agreement.

Dalam pertemuan ini, Menteri Susi menyampaikan bahwa pembangunan berkelanjutan sektor kelautan sudah diakui sejak tahun 1972 dalam UN Conference on the Human Environment di Stockholm. “Agenda 21 yang diadopsi pada tahun 1992 dalam UN Conference on Environment and Development (UNCED) juga mengakomodir satu Bab khusus tentang perlindungan dan pengelolaan laut,” kata Susi.

Menteri Susi menambahkan, pengakuan pembangunan berkelanjutan sektor laut mulai sangat terasa ketika pada tahun 2002, Johannesburg Plan of Implementation (JPOI) mengadopsi 6 paragraf tentang aksi-aksi untuk mengelola laut dan sumber daya laut secara berkelanjutan. Sejak itu, PBB mengadopsi 2030 Agenda for Sustainable Development yang mengakomodir SDG 14 tentang perlindungan dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Susi menegaskan, Indonesia berkomitmen memenuhi target SDG 14. Karena itu, penting untuk memanfaatkan 3 platform global, yaitu Our Ocean Conference, UN Ocean Conference dan High Level Panel for Sustainable Ocean Economy untuk mengaktualisasikan pembangunan berkelanjutan sektor laut dan meralisasikan target-target SDG 14.

Penjelasan Menteri Susi ini banyak menuai pujian dari peserta pertemuan. Salah satunya Direktur SDSN, Jeffrey Sachs, yang menilai pemaparan Menteri Susi sangat inspirasional.

David Smith, Chair SDSN Caribbean dan peserta Pertemuan Pimpinan SDSN, memuji ketegasan Indonesia memberantas IUU fishing dan melindungi ekosistem laut. David Smith juga menanyakan bagaimana kebijakan Indonesia tersebut dapat diterapkan di negara-negara kepulauan pasifik.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Susi menyampaikan pentingnya dukungan politik dari pengambil keputusan tertinggi. “Indonesia dapat mengimplementasi kebijakan yang tegas karena mendapatkan dukungan kuat dari Presiden,” kata Susi.

Selain dukungan politik, diperlukan pula kerjasama regional antara negara-negara pasifik dengan Indonesia mengenai pengawasan kegiatan perikanan dan penegakan hukum.

Susi mengatakan, apa yang disampaikan dalam pertemuan tersebut mungkin akan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang bagaimana mengimplementasikan SDG 14. Para ahli yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menghasilkan solusi yang konkrit untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.

Perlu diketahui bahwa pada tanggal 24 September 2018, secara resmi telah diumumkan pembentukan Panel Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Ekonomi Kelautan Berkelanjutan (High Level Panel on Sustainable Ocean Economy) yang beranggotakan 13 negara pantai (coastal state), termasuk Indonesia.

Panel Tingkat Tinggi ini digagas oleh Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg. Perdana Menteri Norwegia bersama Presiden Palau menjadi Co Chairs dari Panel Tingkat Tinggi ini dan Presiden RI Joko Widodo menjadi salah satu anggota panel tersebut.

Advertisement

Mewakili Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dan memberikan sambutan dalam peluncuran Panel Tingkat Tinggi ini. Acara peluncuran dilaksanakan di Museum Modern Art New York City pada Senin malam (24/9), yang juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai perwakilan (sherpa) RI. Panel ini akan bekerja hingga tahun 2020 sesuai dengan target SDGs 14. Output dari Panel ini adalah global common platform dan kerangka program aksi untuk melaksanakan SDGs 14.*

Tags: KKPSDGsSusi Pudjiastuti
Bagikan3Tweet1KirimKirim
Previous Post

Wapres Jusuf Kalla: Indonesia Canangkan 20 Juta Hektare Kawasan Perlindungan Laut

Next Post

Bangkai Hiu Paus di Tuban Dikubur

Postingan Terkait

Lokasi Reklamasi Pantai Manado Utara Tempat Bertelur Penyu yang Dilindungi

Lokasi Reklamasi Pantai Manado Utara Tempat Bertelur Penyu yang Dilindungi

23 Mei 2025
BRIN dan PT PAL Indonesia Kembangkan Teknologi Pelapisan Kapal Ramah Lingkungan

BRIN dan PT PAL Indonesia Kembangkan Teknologi Pelapisan Kapal Ramah Lingkungan

23 Mei 2025

Ekosistem yang Sehat dan Dinamis Berperan Melindungi Keanekaragaman Hayati

BRIN dan OceanX Perkuat Riset Global Bidang Oseanografi

Panas Ekstrem Mengakibatkan Setengah Juta Orang Tewas per Tahun

WHO-WMO Perkuat Program Iklim dan Kesehatan

Teh untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Riset BRIN, Kaum Muda Peduli Isu Polusi Laut dan Perubahan Iklim

Next Post
Bangkai Hiu Paus di Tuban Dikubur

Bangkai Hiu Paus di Tuban Dikubur

Komentar tentang post

TERBARU

Lokasi Reklamasi Pantai Manado Utara Tempat Bertelur Penyu yang Dilindungi

BRIN dan PT PAL Indonesia Kembangkan Teknologi Pelapisan Kapal Ramah Lingkungan

Implementasi Mapalus dalam Pembelajaran Ilmu Kelautan di Unsrat

Ekosistem yang Sehat dan Dinamis Berperan Melindungi Keanekaragaman Hayati

Mapalus dan Pendidikan Sarjana Kelautan

BRIN dan OceanX Perkuat Riset Global Bidang Oseanografi

AmsiNews

REKOMENDASI

Kerapu, Ikan Andalan Nelayan Pulau Liran yang Dijual ke Timor Leste

Kematian Massal Ratusan Paus di Selandia Baru dan Australia

Bangun Sinergi, AMSI Gelar Dialog 100 Pemred dengan Gubernur Jatim

KKP Tertibkan 81 Rumpon Ilegal

Kawanan Lumba-Lumba Terjaring Kapal Nelayan di WPP 573

Badai Jasper Menuju Pantai Utara Queensland, Australia

Tags

Agung Dhamar Syakti Afganistan 1 syawal A Sapto Anggoro Ahmad Luthfi H Rahmatullah AI Afrika Utara Abu Dhabi Adhan Dambea Adrian U. Mustapa Abu Vulkanik Aceh Afrika Adi Prasetya AIPKI Afrika Selatan Abu Sayyaf Agustina A. Bilondatu Aborigin  Yolngu Australia Adriyun Katili Aceh Singkil Achmad Mudzakir ACE Air Bersih Abdullah Kadir Diko Abrasi 1444 H Abdul Haris Mustari AC Agro-Maritim 4.0 Abdul Wahab Thomas Ade Permana Adopsi Pulau AccuWeather Air AHEC 2023 Adopsi Karang Adopsi Aedes aegypti Administrasi Meteorologi Korea Abdullah bin Ali Al Amri AFKNI 1446 Hijriah Acute Flaccid Paralysis AIPI

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.