Darilaut – Sejumlah bangunan di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kerusakan karena gempa berkekuatan magnitudo (M6,4), pada Jumat (30/1) malam. Gempa laut tersebut berpusat di selatan Jawa, Samudra Hindia.
Hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian ESDM, kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi yang terletak pada bagian atas megathrust.
Sesar aktif pada zona ini pada umumnya merupakan sesar naik, kata Pusat Vulkanologi.
Informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY, peristiwa gempa bumi ini telah menyebabkan terjadinya bencana berupa kerusakan bangunan di Kecamatan Kasihan, Bantul dan Pleret, Kabupaten Bantul serta kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul.
Guncangan gempa bumi di daerah selatan Bantul dan Kulon Progo diperkirakan terasa pada skala intensitas IV-V MMI (Modified Mercally Intensity), di Kota Yogyakarta dan sleman terasa pada skala III-IV MMI.
Data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Komentar tentang post