Darilaut – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Status ini menimbulkan banyak pertanyaan publik. Mulai dari asal mula penyakit, penularannya, gejala yang ditimbulkan, serta sejauh mana Indonesia mempersiapkan diri jika penyakit ini mengancam kesehatan penduduk.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membahas penyakit ini secara lebih detail dalam webinar Talk to Scientists (TTS) berjudul “Cacar Monyet, Darurat Kesehatan Global, dan Apa yang Perlu Kita Ketahui?” pada Selasa (2/8).
Cacar monyet mulai terungkap sejak tahun 1970. Penyakit zoonosis ini disebabkan oleh virus Monkeypox. Dugaan reservoir adalah kera, kelelawar, dan tikus. Cacar Monyet merupakan penyakit langka yang bersifat endemik di Afrika Barat dan Tengah. Namun kini telah menyebar ke negara non-endemis seperti Eropa, Amerika, dan Australia.
Riset memiliki peran vital dalam mengidentifikasi virus dan BRIN terlibat aktif. BRIN proaktif merespon isu-isu kesehatan melalui riset dan inovasi.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Indi Dharmayanti menjelaskan riset serta kajian ilmiah terbukti telah menjadi benteng dalam membatasi kepanikan masyarakat akibat minimnya informasi terhadap penyakit menular.
Komentar tentang post