“Cacar Monyet memang masih menjadi pertanyaan publik, karena informasi masih beragam. Oleh karena itu riset terkait penyakit ini penting untuk diketahui publik, termasuk gejala, dan apa yang perlu dipersiapkan,” ujarnya.
Salah satu pelajaran berharga yang dapat dipetik ketika pandemi Covid-19 melanda adalah riset akan kembali menjadi pilar dalam pencegahan penyebaran penyakit, termasuk Cacar Monyet.
Peneliti Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis Zulvikar Syambani Ulhaq, mengatakan riset terkait penyakit ini penting untuk dilakukan.
“Walaupun mungkin kasus belum ditemukan, perlu adanya kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang baik untuk menghadapi apabila kasus ini muncul di Indonesia,” ujar Zulvikar.
“BRIN mengajak kolaborasi riset dan inovasi bersama dengan para peneliti, dosen, mahasiswa, instansi swasta hingga mitra industri menyiapkan penelitian dan pengembangan di bidang penyakit Monkey Pox/ Cacar Monyet,” kata periset yang juga berasal dari Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis, Reza Y Purwoko.
“Penyakit ini bermanifestasi pada penyakit kulit dan ternyata juga dapat meningkat akibat infeksi menular secara hubungan kelamin.”
Mengutip Ugm.ac.id, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof Dr drh Wayan Tunas Artama, mengatakan banyak pihak perlu untuk meningkatkan edukasi dan kewaspadaan. Melalui cara-cara tersebut dinilainya sebagai strategi utama untuk menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus.
Komentar tentang post